A.Lisosom
Lisosom (lysis =
pemisahan, pembelahan, soma =
tubuh) adalah badan berbentuk bulat seperti kantong kecil dengan diameter 0,1
sampai 1 m. Lisosom
dihasilkan oleh badan golgi (berasal dari vesikula badan golgi yang lepas) dan
tersebar di sitoplasma dalam jumlah besar. Lisosom terdapat hampir pada semua sel
eukariotik.Di dalam lisosom terdapat 50
enzim dan kebanyakan adalah enzim hidrolitik yang bersifat asam. Enzim hidrolitik
digunakan lisosom untuk mencerna makromolekul saat pencernaan intraseluler. Jika enzim-enzim
hidrolitik ini merembes keluar dari lisosom, maka isi sel dapat terhidrolisis.
Oleh karena itu, lisosom dinamakan kantung pembunuh diri.
Apabila bahan di dalam sel harus
dicerna, mula-mula bahan tersebut digabungkan dengan lisosom, kemudian
dihidrolisis. Bahan-bahan tersebut adalah struktur subseluler lain, misalnya mitokondria
yang telah berhenti berfungsi, partikel-partikel makanan, atau bakteri yang
merugikan.Contoh enzim hidrolitik adalah
lipase, protase, nuklease, dan fosfatase.
Sementara, makromolekul yang
dihidrolisis misalnya protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Lisosom berperan
dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih.
Lisosom juga berperan penting
dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah terutama
leukosit, limfosit, dan monosit. Di dalam sel-sel tersebut lisosom berperan
mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen
yang menyerang tubuh.Di dalam sel, lisosom berperan
saat terjadi fagositosis. Fagositosis merupakan
proses pencernaan yang dilakukan makhluk hidup dalam memakan organisme atau zat
makanan yang lebih kecil dari tubuhnya. Pada makhluk hidup uniselluler, proses fagositosis
terjadi pada Amoeba. Sementara pada manusia, proses ini terjadi pada sel makrofaga, yakni suatu sel yang berperan dalam pertahanan tubuh
dari bakteri perusak dan penyerang lainnya.
Selain
proses fagositosis, lisosom juga berperan dalam proses autofagi. Autofagi adalah proses daur ulang materi organik oleh enzim
hidrolitik secara individual. Di dalam tubuh manusia, proses autofagi misalnya
terjadi pada sel hati.
Di dalam sel, lisosom juga mampu
mencerna partikel-partikel yang masuk secara endositosis dan penge luaran enzim
secara eksositosis. Misalnya, saat terjadi pembentukan tulang keras dari tulang
rawan. Lisosom dapat pula melakukan autolisis. Autolisis juga termasuk proses yang terjadi pada lisosom. Autolisis
merupakan proses penghancuran bagian tertentu suatu makhluk hidup secara
mandiri. Contohnya, perusakan sel ekor katak saat masih berudu.
Secara
ringkas, fungsi lisosom adalah sebagai berikut:
1) Mencerna substansi yang
diambil secara endositosis, misalnya pada sel darah putih yang memakan bakteri.
2) Autofagosit, suatu proses
peleburan struktur-struktur yang tidak dikehendaki di dalam sel, misalnya menghancurkan
organel lain yang sudah tidak berfungsi lagi.
3) Eksositosis.
4) Autolisis, yaitu penghancuran
diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel, misalnya penghancuran
ekor pada kecebong pada waktu menginjak dewasa dengan cara menyerap kembali
ekornya.
B.Badan Golgi
Protein yang dihasilkan ribosom akan
ditranspor melewati badan Golgi. Di dalam badan Golgi tersebut, protein
diproses dan disimpan, kemudian dikirim ke organel lainnya. Organel
ini disebut pula badan
Golgi atau diktiosom. Secara struktural,
badan Golgi tersusun atas kan tong pipih bertumpuk-tumpuk yang disebut sisterne.
Badan golgi ditemukan oleh
Camillio Golgi pada tahun 1898. Tersusun atas tumpukan kantung-kantung pipih (sisterna)
dan di bagian tepinya terdapat gelembung (vesikula). Badan golgi tersebar pada
seluruh sitoplasma, berukuran panjang 1 – 3 μ dan lebar 0,5 μ, pada sel-sel
kelenjar dan sel saraf ukurannya relatif besar dibandingkan dengan yang
terdapat pada sel-sel otak. Gelembung (vesikula) dari badan golgi dapat lepas
dan bergerak ke permukaan sel untuk menyekresikan isinya ke luar sel.
Pada proses metabolisme sel, badan Golgi
berfungsi sebagai penerima dan pengirim vesikula transpor yang berisi protein.
Selain itu, badan Golgi dijadikan tempat terjadinya glikolasi. Glikolasi merupakan suatu proses modifi kasi protein seusai protein
disintesis dengan mereaksikan bersama glikosilat (gula). Hasil glikolasi yang
berupa glikoprotein disimpan dan selanjutnya dikirimkan ke luar sel oleh
vesikula transpor. Di samping fungsi tersebut, badan Golgi dapat pula berperan
dalam pembentukan lisosom dan berbagai enzim pencernaan yang belum aktif,
misalnya enzim zymogen dan koenzim.
Pada sel hewan terdapat 10-20 badan
golgi. Lain halnya dengan tumbuhan yang memiliki ratusan badan golgi pada
setiap sel. Badan golgi terdiri atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi
membran yang dinamakan saccula. Di dekat saccula terdapat vesikel
sekretori yang berupa gelembung bulat. Badan golgi pada tumbuhan disebut
dengan diktiosom.
Pada diktiosom terjadi pembuatan
polisakarida dalam bentuk selulosa yang digunakan sebagai bahan penyusun
dinding sel.
Secara
umum fungsi dari badan golgi antara lain:
1) secara aktif terlibat dalam
proses sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar;
2) membentuk dinding sel pada
tumbuhan;
3) menghasilkan lisosom;
4) membentuk akrosom pada
spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur.
0 Response to "Fungsi dan Struktur Lisosom & Badan Golgi"
Posting Komentar