Apa yang Anda rasakan ketika melihat
makanan yang lezat atau suatu saat membayangkan rasa buah atau minuman
kegemaran Anda? Walaupun Anda tidak memakannya, namun kadang-kadang dari mulut
kita dapat mengeluarkan air ludah. Hal seperti ini seringkali kita alami. Di
dalam rongga mulut terdapat kelenjar ludah yang berfungsi menghasilkan air
ludah.
Jika melihat makanan yang lezat, maka
ada rangsangan di otak kita dan impuls itu dikirim ke saraf di sekitar kelenjar
ludah, sehingga kelenjar ludah akan mensekresikan ludah untuk membasahi mulut. Secara normal air liur diproduksi sebanyak 1 - 1,5 liter
setiap hari. Air liur
mempunyai komposisi air 97 - 98 %, glukoprotein, ptialin (amilase), dan
garam-garam alkali. Amilase atau ptialin merupakan enzim yang berfungsi
mengubah amilum menjadi maltosa atau glukosa.
Hal ini dapat dibuktikan apabila
kamu makan roti tawar, lama kelamaan akan terasa manis.
Air liur memiliki dua fungsi, yaitu
secara mekanis dan secara kemis. Secara mekanis, air liur berfungsi membasahi,
melumasi makanan menjadi lunak dam berbentuk pasta sehingga mudah di telan.
Sedangkan, secara kemis, air liur berfungsi melarutkan makanan yang kering
sehingga bisa dirasakan, menjaga pH mulut, membunuh bakteri dan mencegah agar
mulut tidak kering.
Dalam mulut kita terdapat tiga
kelenjar ludah.
1) Sepasang kelenjar parotis yang
terletak di bawah daun telinga di antara otot pengunyah dengan kulit pipi.
Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stensen ke dalam
rongga mulut melalui satu lubang di hadapan gigi molar (geraham) ke dua atas.
2) Sepasang kelenjar submandibularis
yang terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingualis.
Salurannya (duktus wharton) menuju ke lantai rongga mulut di belakang
gigi seri pertama.
3) Sepasang kelenjar sublingualis
yang terletak di bawah lidah, salurannya (duktus rinivus) menuju
lantai rongga mulut.
Ketiga kelenjar tersebut
berfungsi untuk menghasilkan air ludah, yang berfungsi untuk:
1) membantu memudahkan
pencernaan;
2) mengubah amilum menjadi
maltosa, yaitu enzim ptialin;
3) melindungi pengaruh asam dan
basa;
4) melindungi pengaruh panas dan
dingin.
Banyaknya ludah yang disekresikan oleh
kelenjar ludah kurang lebih 2 liter setiap hari dan mengandung pH antara 6,5 –
6,8. Dengan adanya alat-alat yang berada di mulut kita, maka makanan yang masuk
akan mengalami perlakuan secara mekanik dan kimia. Perlakuan mekanik dilakukan
oleh gigi.
Setelah makanan hancur oleh gigi,
selanjutnya makanan mengalami perlakuan secara kimiawi, yaitu adanya kandungan
air dalam ludah yang dapat bereaksi dengan molekul-molekul zat makanan dan
menghasilkan molekulmolekul yang lebih kecil.
Adanya enzim ptialin dapat mengubah
amilum menjadi maltosa dan glukosa. Coba kunyahlah nasi beberapa saat, setelah
beberapa lama nasi akan terasa manis. Hal ini disebabkan karena amilum dalam
nasi diubah menjadi maltosa, yaitu sejenis gula yang rasanya manis. Jadi,
pencernaan kimiawi amilum dimulai dari mulut.
Di dalam mulut, makanan mengalami
dua perlakuan, yaitu sebagai berikut.
a. Pencernaan secara mekanik,
yaitu pengunyahan dengan gigi, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk
mencampur makanan dengan air ludah sehingga terbentuklah suatu bolus untuk
ditelan.
b. Pencernaan secara kimiawi,
yaitu pemecahan zat pati (amilum) oleh ptialin menjadi maltosa. Suatu bukti
ialah bila kita mengunyah nasi (zat pati), lama kelamaan akan terasa sedikit
manis. Ptialin bekerja di rongga mulut dengan pH 6,3 - 6,8.
0 Response to "Fungsi Enzim Ptialin / Amilase | Fungsi dan Kandungan Kelenjar Ludah / Saliva "
Posting Komentar