Fungsi Lemak dan Turunan Lemak (Lemak Sederhana, Lemak Campuran | esensial / nonesensial, Turunan Lemak)



      Orang yang berbadan gemuk sering dikatakan kelebihan lemak. Memang gemuk identik dengan lemak. Tetapi tahukah Anda, apa sebenarnya lemak itu? Dari mana asalnya dan bagaimana proses pembentukannya di dalam tubuh kita? Lets study.....LEMAK
Pengertian:
       Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah.
        Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. Seseorang yang banyak beraktivitas, membutuhkan lemak lebih banyak daripada yang lebih sedikit aktivitasnya. Di daerah bersuhu dingin kebutuhan akan lemak pada seseorang juga lebih banyak. Dari penjelasan itu dapat kita ketahui bahwa lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Fungsi Lemak:
       Sebenarnya, apakah fungsi lemak bagi tubuh kita? Lemak mempunyai peran, antara lain:
a. untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b. sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c. untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d. dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e. sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.

Jenis lemak dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Lemak Sederhana
       Contoh lemak sederhana adalah minyak, lilin, dan lemak yang tersusun oleh trigliserida. Lemak sederhana ini bisa kita temukan pada lemak daging hewan. Trigliserida yang menyusun lemak ini meliputi gliserol dan tiga asam lemak. Asam lemak memiliki ikatan kimia yang berbeda-beda, ada yang memiliki ikatan rangkap tetapi ada juga yang tidak.
Berdasarkan hal itu, asam lemak dibedakan menjadi dua.
1) Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
       Asam lemak jenuh disebut juga asam lemak nonesensial artinya asam lemak yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh. Biasanya asam lemak ini berbentuk padat. Contohnya adalah asam stearat dan asam palmitat (lemak pada hewan). Asam lemak jenuh paling banyak ditemukan pada susu sapi.
2) Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Asam lemak ini disebut juga asam lemak esensial, artinya asam lemak yang tidak dapat disintesis sendiri. Sumber asam lemak ini berasal dari tumbuhan. Biasanya ditemukan dalam bentuk cair, misalnya asam linoleat, asam oleat, dan asam arakhidonat. Senyawa-senyawa ini dibutuhkan tubuh kita dan berperan dalam berbagai fungsi fisiologis.
Asam lemak esensial memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam pembentukan struktur membran sel. Selain itu, asam lemak ini bisa mencegah penyakit jantung koroner. Manusia memerlukan asam linoleat kurang lebih 2% dari makanan berkalori setiap harinya.
b. Lemak Campuran
       Lemak ini meliputi fosfolipid dan lipoprotein. Jika kita amati, dinding sel tubuh kita tersusun dari fosfolipid ini. Adanya fosfolipid sebagai penyusun dinding sel tersebut menyebabkan air dalam sel tidak banyak yang menguap.
c. Turunan Lemak
       Golongan ini terdiri atas asam lemak, sterol, gliserol, dan kolesterol. Kadar kolesterol
tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yang merupakan jenis penyakit dengan tingkat kematian paling tinggi. Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol di jonjot usus. 

Untuk menguji apakah suatu makanan mengandung lemak kita bisa lakukan percobaan berikut:
A. Dasar Teori
       Lemak merupakan senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan kadangkadang
terdapat pula unsur P dan N. Cirinya yakni tidak dapat larut dalam air. Akan tetapi, lemak dapat larut dalam zat pelarut organik seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.
Berdasarkan sumber asalnya, lemak terbagi atas dua jenis yakni lemak nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari hewan.
B. Tujuan
       Mengetahui kandungan lemak dalam makanan
C. Alat dan Bahan
1. Mortar
2. Beberapa gelas kimia
3. Pipet tetes
4. Kertas HVS kering
5. Bahan makanan seperti telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging
D. Langkah Percobaan
1. Ambil bahan makanan yang padat dan kering, kemudian tumbuk dengan menggunakan mortar. Setelah itu, tambahkan air sehingga terbentuk larutan.
2. Masukkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia. Kemudian, ulangi untuk bahan makanan yang lain.
3. Ambil larutan bahan makanan tersebut menggunakan pipet, kemudian teteskan pada kertas HVS. Biarkan tetesan tersebut hingga kering.
4. Perhatikan bekas tetesan larutan makanan pada kertas HVS setelah mengering. Apabila bagian yang ternoda pada kertas HVS menjadi transparan, maka terbukti bahwa larutan makanan mengandung lemak.
5. Lakukan pula percobaan tersebut untuk bahan makanan yang lainnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fungsi Lemak dan Turunan Lemak (Lemak Sederhana, Lemak Campuran | esensial / nonesensial, Turunan Lemak)"

Posting Komentar