Sel-sel dalam tubuh makhluk hidup memiliki
beberapa perbedaan. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Seperti sel hewan,
sel tumbuhan terdiri dari:
Dinding Sel, Membran Sel, Kloroplas, Badan Golgi, Mitokondria, Retikulum Endoplasma, Ribosom, Sitoplasma, nukleus.
Gambar Sel Tumbuhan:
Organel Sel tumbuhan memiliki struktur yang
tidak dimiliki oleh sel hewan, di antaranya adalah adanya vakuola, kloroplas, dan dinding
sel.
a. Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasma yang
berisi cairan, dibatasi oleh membran yang identik dengan membran plasma. Vakuola
sering terbentuk karena pelipatan membran sel ke arah dalam. Bahan atau buangan
dapat ditemukan di dalam vakuola.
Sel tumbuhan berisi banyak vakuola
kecil-kecil, tetapi dengan matangnya sel, terbentuklah vakuola tengah yang besar.
Molekul makanan yang terlarut, bahan buangan, dan
pigmen sering terdapat di
dalamnya.
Vakuola
memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1) Memasukkan air melalui tonoplas
yang bersifat diferensial permiabel untuk membangun turgor sel.
2) Vakuola ada yang berisi pigmen
dalam bentuk larutan, seperti antosian, termasuk antosianin yang berwarna merah,
biru, dan lembayung, juga warna gading dan kuning. Antosian dapat memberi warna
pada bunga, buah, pucuk, dan daun. Hal ini, berguna untuk menarik serangga,
burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan atau persebaran biji.
3) Vakuola tumbuhan,
kadang-kadang mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom
waktu hidup. Setelah sel mati, tonoplas kehilangan sifat diferensial
permiabelnya sehingga
enzim-enzimnya lolos keluar menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
4) Menjadi tempat timbunan
sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium oksalat dan beberapa alkaloid,
seperti tanin. Lateks (getah) dapat berkumpul dalam vakuola dalam
bentuk emulsi. Sel khusus yang
berfungsi seperti ini disebut latisifer, misalnya pada Hevea
brasiliensi dan Cannabis sativa.
5) Menjadi tempat penyimpanan zat
makanan terlarut yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh sitoplasma. Misalnya,
sukrosa dan garam mineral.
b. Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel-sel
tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, kloroplas biasanya dijumpai
dalam bentuk cakram dengan diameter 5 - 8 μm dan tebal 2 - 4 μm. Kloroplas dibatasi
oleh membran ganda yang di dalamnya terdapat sistem luar membran interval yang terbenam
dalam matriks fluida yang disebut stroma. Membran dalam, kaya akan
fosfolipid dan protein. Selain itu, kloroplas juga mengandung pigmen yang
paling utama di antaranya adalah klorofil. Klorofil terdapat dalam struktur
seperti tumpukan piring yang disebut granum (jamak:grana). Warna hijau
klorofil yang tergabung dalam membran, memberi warna hijau pada kloroplas dan
sel serta jaringan tumbuhan yang terkena cahaya.
Klorofil menangkap energi matahari dan
digunakan untuk fotosintesis zat makanan. Jadi, kloroplas merupakan tempat fotosintesis.
Pigmen-pigmen fotosintesis tumbuhan
tingkat tinggi terbagi menjadi dua macam, yaitu klorofil dan karotenoid. Kedua pigmen
ini berperan untuk menyerap energi cahaya, kemudian mengubahnya menjadi energi kimia.
Kedua pigmen terletak di membran kloroplas. Klorofil berfungsi menyerap sinar
merah dan biru-ungu, memantulkan sinar hijau, kecuali bila tertutup oleh pigmen
warna lain. Karotenoid merupakan pigmen berwarna kuning, orange, merah atau
coklat yang menyerap sinar bergelombang antara biru-ungu.
Karotenoid terdapat pada beberapa bunga
dan buahbuahan sehingga memiliki warna yang cemerlang dan menarik insekta,
burung atau hewan lain untuk membantu penyerbukan atau penyebaran biji. Misalnya,
likopen yang merupakan karoten pada kulit buah tomat yang merah. Karotenoid
juga berfungsi sebagai pelindung klorofil pada waktu sinar terlalu kuat dan
oksidasi oleh oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis. Ada dua tipe
karotenoid, yaitu karoten dan xantofil.
c. Dinding sel
Sebagian besar ganggang dan semua
tumbuhan, di luar membran sel terdapat pembungkus luar yang terdiri atas selulosa
polisakarida dan yang membentuk dinding sel yang kaku. Penataan fibril-fibril
selulosa terlihat beraturan sehingga terbentuk dinding sel. Sifat-sifat linier
molekul-molekul fibril selulosa dan mudahnya pengikatan hidrogen intermolekuler
menyebabkan terbentuknya fibril-fibril yang panjang dan kaku. Selain selulosa,
dinding sel juga mengandung polisakarida sebagai konstruksi penguat dinding
sel.
0 Response to "Gambar Sel Tumbuhan dan Organel Sel Tumbuhan"
Posting Komentar