Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya,
yaitu bakteri yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa jenis contoh Eubacteria.
A. Ordo Eubacteriales
Ciri-ciri dari ordo ini adalah
sel-selnya berbentuk bulat atau batang yang lurus dan terpisah-pisah.
Kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai.
Alat geraknya berupa flagel yang
peritrik atau tidak bergerak. Bangsa ini meliputi berbagai famili, antara lain
sebagai berikut.
1) Azetobacteraceae
Ciri-cirinya adalah sel-selnya berbentuk
jorong atau batang yang mirip dengan sel-sel khamir. Dia hidup bebas di dalam
tanah dan merupakan penambat nitrogen. Contohnya, Azetobacter chroococcum,
Azetobacter indicus, dan Azetobacter agilis.
Famili Azetobacteraceae ini
sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, misalnya karena dia penambat nitrogen di
udara, maka bakteri ini menambat gas (N2) yang ada dalam udara untuk dijadikan
senyawa-senyawa yang diperlukan oleh tanaman dengan cara bersimbiosis dengan
tumbuhan. Caranya bakteri menyediakan nitrat yang dibutuhkan tumbuhan dan
tumbuhan menyediakan bahan makanan yang diperlukan bakteri. Dengan demikian, tumbuhan
akan menjadi lebih subur karena tidak semua nitrogen dapat disediakan di dalam
tanah.
Bakteri-bakteri penambat N2 udara
ada yang hidup bebas di dalam tanah, misalnya Azetobacter chroococcum.
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah
sel-selnya berbentuk batang, kadang-kadang bercabang, seringkali bersimbiosis
dengan Leguminosae dan membentuk bintil-bintil pada akarnya, serta dapat
menambat nitrogen. Beberapa contoh simbiosis antara bakteri dengan tumbuhan,
antara lain:
a) Rhizobium leguminosarum,
membentuk bintil-bintil pada akar tanaman kacang-kacangan;
b) Rhizobium japonicum, pada
kedelai;
c) Rhizobium phaseoli, bersimbiosis
dengan anggota-anggota marga Phaseoulus.
Ketiga bakteri tersebut dapat dimanfaatkan
untuk menyuburkan tanaman, sama seperti pada Azetobacter. Tetapi ada juga
bakteri dari famili ini yang bersifat merugikan, yaitu Agrobacterium
tumefaciens yang menimbulkan pembengkakan pada akar pohon-pohonan.
3) Enterobacteriaceae
Bakteri golongan ini seringkali terdapat
dalam saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Bakteri ini hidup bebas
dan juga bersifat patogen, menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa,
kadang-kadang laktosa.
Contohnya sebagai berikut.
a) Escherichia coli,
terdapat dalam usus manusia dan vertebrata lainnya.
Apa peranan dari bakteri ini? Bakteri ini
sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia karena dapat membusukkan makanan
dari sisa pencernaan, dapat membentuk vitamin K pada saat terjadi pembekuan darah,
serta dapat menghasilan vitamin B12. Cobalah pikirkan apabila bakteri ini tidak
ada di dalam tubuh kita! Apa yang akan terjadi di dalam tubuh kita?
b) Salmonella typhosa,
Salmonella paratyphi, bakteri ini bersifat “patogen” yang menyebabkan
penyakit tipus dan paratipus.
c) Shigella dysenteriae, bakteri
ini merupakan penyebab penyakit disentri.
4) Micrococcaceae
Sel-sel bakteri ini berbentuk seperti
peluru, terdapat dalam koloni tetrade, kubus dengan masa tidak beraturan.
Contohnya:
a) Sarcinalutea, Sarcina
aurantiaca.
b) Micrococcus denitrificans, menimbulkan
proses denitrifikasi.
c) Staphylococcus aureus, bersifat
patogen, yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit.
5) Neisseriaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah
sel-selnya berbentuk peluru, seringkali berpasangan. Contoh dari bakteri ini
adalah sebagai berikut.
a) Neisseria
gonnorrhoeae,(Micrococcus gonnorrhoe) penyebab penyakit kelamin kencing
nanah yang dikenal dengan nama “raja singa”.
b) Neisseria meningitis, penyebab
penyakit meningitis.
c) Veillonella parvula, dalam
mulut dan saluran pencernaan makanan manusia dan hewan.
6) Lactobacillaceae
Ciri-ciri bakteri ini berbentuk peluru/batang
yang dapat menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya :
a) Lactobacillus caucasicus, dengan
khamir dapat dibuat “yoghurt”.
b) Streptococcus pyogenes, dapat
menimbulkan nanah dan keracunan darah bila menginfeksi tubuh manusia.
c) Diplococcus pneumoniae, menyebabkan
penyakit pneumonia (radang paru-paru).
7) Bacillaceae
Sel-sel dari bakteri ini berbentuk batang,
dapat menghasilkan endospora dalam keadaan lingkungan yang jelek. Contohnya:
a) Bacillus subtilis, bakteri
penghasil basitrains;
b) Bacillus anthracis, penyebab
penyakit antraks;
c) Bacillus polymixa, penghasil
polimiksin;
d) Closteridium pasteurianum, bakteri anaerob
yang dapat menambat nitrogen.
Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit
antraks? Antraks biasa ditularkan pada manusia karena disebabkan pengeksposan
pekerjaan kepada hewan yang sakit atau hasil ternak seperti kulit dan daging
atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan dapat terjadi
apabila seseorang menghirup spora dari produk hewan yang sakit,
misalnya kulit/bulu yang
dikeringkan.
Penyakit antraks termasuk penyakit menular.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Pertama kali
penyakit ini menyerang hewan ternak sejenis herbivora, seperti sapi, kambing, dan
lain-lain. Infeksi penyakit terjadi melalui luka pada kulit, pernapasan, dan
usus pencernaan. Manusia dapat tertular penyakit ini dengan perantara daging
hewan yang dimakannya apabila hewan itu terserang penyakit antraks. Bakteri ini
berkembang biak dengan membentuk spora dan dapat bertahan hidup di dalam tanah
selama 70 tahun dan bisa menjadi
sumber penularan pada hewan dan manusia, karena spora tersebut dapat diterbangkan
oleh angin atau aliran air yang kemudian dapat mencemari apa saja.
(1) Antraks otak, terbawa darah
yang masuk ke otak dengan gejalanya berupa sakit
kepala dan kejang otak.
(2) Antraks kulit, masa
inkubasinya berlangsung sekitar 2-5 hari. Gejalanya ditandai dengan rasa gatal
pada kulit. Selanjutnya, kulit akan melepuh dan jika pecah akan terbentuk
keropeng hitam di tengahnya, kulit di sekitarnya akan membengkak dan terasa nyeri,
serta terjadi bentuk borok.
(3) Antraks usus, ditandai dengan
rasa mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, buang air
besar berwarna hitam, sakit perut yang melilit, dan akhirnya bisa muntah darah.
(4) Antraks paru-paru, tanda-tandanya
adalah batuk dan sesak napas.
Karena berbahayanya penyakit antraks ini,
maka perlu upaya pencegahan menularnya penyakit ini. Hewan yang terserang
antraks biasanya langsung mati. Untuk mencegah penyebarannya, hewan itu harus
segera dibakar atau dikubur dan jangan sampai dilukai karena bila dilukai
bakteri ini akan menyebar. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin antraks
pada hewan ternak.
B. Ordo Actinomycetes
Sel-sel Actinomycetes memanjang mirip
hifa cendawan, cenderung membentuk percabangan. Ada beberapa famili, yaitu:
1) Mycobacteriaceae, sel-selnya
tidak membentuk miselium.
Contoh: Mycobacterium tuberculosis,
penyebab penyakit tuberculosis/TBC. M. lepra, penyebab penyakit kusta.
2) Actinomycetaceae, membentuk
miselium dan spora terbentuk dalam fragmen-fragmen miselium.
3) Streptomycetaceae, membentuk
miselium dan miselium vegetatif tidak terbagi-bagi.
Contoh: Streptomyces
aureofaciens, menghasilkan aureomisin. S. grisens, menghasilkan
streptomisin.
0 Response to "Contoh dan Klasifikasi Eubacteria | Ordo Eubacteriales dan Actinomycetes"
Posting Komentar