1. Mikoriza
Pohon pinus dapat hidup dengan subur
karena terjadinya simbiosis antara jamur melalui hifanya yang masuk dalam akar
tanaman pinus. Pinus akan mendapatkan air serta unsur-unsur hara dan jamur
tersebut akan mendapatkan zat organiknya. Jamur ini dinamakan mikoriza. Jamur
yang membentuknya biasanya dari golongan Zygomycota, Ascomycota,
dan Basidiomycota.
Dari hasil
kegiatan yang telah kalian lakukan, dapat diketahui ada dua jenis Mikoriza,
yaitu pada akar pinus merupakan ektomikoriza dan endomikoriza pada
akar kacang. Perhatikan Gambar berikut:
(ektomikoriza)
(endomikoriza)
Pada ektomikoriza,
terlihat hifanya tidak menembus di dalam akar (korteks), tetapi hanya sampai
pada epidermis saja. Adanya jamur ini, akar sudah tidak memerlukan bulu akar,
tetapi tanaman tersebut sudah mendapatkan air dan unsur hara lebih dari cukup
berkat jamur ini.
Karena itulah tumbuhan ini tahan
terhadap kekeringan dan terlindung dari serangan jamur lain yang berbahaya. Jamur
ini tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa menggunakan akar inangnya.
Adapun pada endomikoriza,
hifanya akan menembus akar sampai ke bagian korteks. Jamur ini selain
terdapat pada akar polong-polongan juga dapat hidup di akar anggrek, akar
sayuran seperti kol. Kebalikan dari ektomikoriza, jamur ini mampu hidup tanpa
ada inangnya. Hidupnya di mana-mana, asalkan pada tanah. Manfaatnya sama dengan
ektomikoriza, selain itu dapat pula membantu pertumbuhan bintil akar untuk
fiksasi nitrogen.
2. Lumut Kerak (Lichenes)
Pernahkah Anda melihat lumut kerak yang menempel
pada pohon dan berwarna keperakan? Sepintas, terlihat seperti organisme tunggal
dan seperti species lumut. Bentuknya berupa lembaran tipis seperti kerak.
Sebenarnya lumut kerak ini merupakan gabungan miselium jamur yang di dalamnya
terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme. Jamurnya
adalah golongan Ascomycota atau Basidiomycota dengan alga hijau/Chlorophyta atau
alga biru/Cyanophyta yang uniseluler.
Ada sekitar 18.000 species Lichenes yang
sudah diidentifikasi. Lichenes ini mampu hidup pada lingkungan yang kurang
baik, dapat ditemukan di bebatuan. Bagaimana hubungan kedua organisme tersebut
sehingga dapat tumbuh menjadi Lichenes? Coba ingat kembali materi tentang alga!
Alga mempunyai klorofil sehingga dia mampu melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan
makanan. Selanjutnya, makanan tersebut digunakan oleh jamur untuk hidup dan
tumbuh. Jamur melalui hifa-hifanya dapat menyerap dan menyimpan air dan mineral
yang juga akan digunakan oleh alga. Jadi, keduanya saling membutuhkan.
Meskipun keduanya hidup sendiri-sendiri,
tetapi dengan hidup pada lumut kerak lebih menguntungkan bagi keduanya, karena
mereka mampu hidup pada substrat atau tempat yang organisme lain tidak dapat
hidup, misalnya batu. Karena mampu hidup pada batu-batuan, Lichenes ini dikatakan
sebagai organisme perintis yang mampu hidup di atas batu.
Lichenes tersebut memulai pembentukan
tanah dengan melapukkan permukaan batuan dan menambahkan kandungan zat-zat yang
dimiliknya.
Lichenes dapat juga digunakan
sebagai indikator pencemaran udara, karena dia tidak mampu hidup pada udara
yang sudah tercemar. Jadi, apabila di suatu daerah tidak ada Lichenes, ini menunjukkan
bahwa udara di daerah tersebut sudah tercemar. Selain itu, Lichenes dapat
dimanfaatkan pula sebagai obat, digunakan sebagai penambah rasa dan aroma,
serta pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup untuk menentukan
indikator pH.
Berapa banyakkah jenis lumut kerak yang
dapat kita temukan? Lumut kerak yang talusnya seperti kerak dan melekat erat
substratnya dinamakan krustosa, misalnya Physcia. Jika talusnya
berbentuk seperti daun dinamakan foliosa, misalnya Parmelia. Jika
bentuk talusnya tegak seperti semak atau mengantung seperti pita/jumbai
dinamakan fruktikosa, misalnya Usnea (lumut janggut) yang melekat
pada pucuk pohon di daerah pegunungan.
Sejak dahulu, Usnea dimanfaatkan
sebagai obat tradisional karena mengandung asam usnin, yang merupakan bahan
antibiotik. Agar lebih jelas, amatilah Gambar berikut:
Lichenes memperbanyak diri secara
aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi,
yaitu dengan potongan lumut kerak, maka induk akan terlepas. Apabila jatuh di
tempat yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Dapat juga dilakukan
dengan membuat struktur khusus yang disebut soredia, yaitu sel-sel alga
yang terbungkus oleh hifa, terdapat pada permukaan talus Lichenes, warnanya
putih seperti tepung. Sel-sel alga ini dapat terlepas, jika jatuh pada tempat
yang cocok, maka akan tumbuh menjadi Lichenes baru. Adapun perkembangbiakan jamur
dan alga secara seksual dilakukan sendiri-sendiri. Jamur dapat membentuk askokarp
atau basidiokarp yang mengandung spora. Jika sporanya masak akan pecah dan
terlepas kemudian dibawa angin. Jika jatuh di tempat yang cocok dan bertemu
dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.
0 Response to "Pengertian dan Fungsi Mikoriza & Lumut Kerak (Lichenes) | Simbiosis Jamur"
Posting Komentar