12 Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia

Organ ekskresi manusia seperti ginjal, kulit, hati, dan paru-paru kadangkala dapat mengalami gangguan atau kelainan dari kondisi normalnya. Akibatnya, acapkali mengganggu mekanisme kerja sistem organ yang lain. Berikut akan dipelajari beberapa gangguan dan kelainan sistem ekskresi tersebut.
(image by: philipmartin.com)
a. Albuminuria
       Albuminaria merupakan gangguan yang terjadi pada ginjal sehingga urine mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya tidak mengandung senyawa protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh karena itu, gangguan ini menunjukkan bila alat fi ltrasi Apada ginjal telah rusak.

b. Nefritis (radang ginjal)
       Nefritis merupakan kerusakan pada ginjal akibat glomerulus terinfeksi bakteri Streptococcus. Glomerulus rusak mengakibatkan urea dan asam urat masuk lagi ke dalam darah.
Akibatnya penderita akan mengalami uremia. Indikasi penyakit ini yakni adanya penimbunan air pada kaki atau edema yang terjadi karena proses penyerapan air terganggu.

c. Poliuria
       Poliuria merupakan gangguan yang terjadi karena ke mampuan rendah nefron melakukan reabsorpsi. Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer.

d. Oligouria
       Oliguaria merupakan kerusakan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau bisa juga sama sekali tidak ada (anura).

e. Diabetes melitus (kencing manis)
       Diabetes melitus merupakan gangguan yang disebabkan oleh adanya kandungan gula dalam urine. Kurangnya hormon insulin dari pankreas menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi. Sekarang ini ada alat yang bernama Biosensor:
Konsentrasi zat seperti glukosa dalam urine atau darah dapat diukur oleh suatu alat yang disebut
biosensor. Biosensor merupakan alat sensitif yang dapat mengukur konsentrasi rendah suatu zat. Adanya alat ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi gula dalam darah dan membantu penderita mengontrol gula darah yang dideritanya. Kwan, Lam, Biology, 2000, hlm. 188

f. Diabetes insipidus
       Diabetes insipidus merupakan gangguan ginjal yang menyebabkan penderita mengeluarkan banyak urine. Penyakit ini dapat terjadi karena penderita kekurangan hormon antidiuretika (ADH)
yang disekresikan kelenjar hipofi sis. Apabila hormon ADH seseorang berkurang, jumlah urine yang dihasikan dapat naik 20-30 kali lipat.

g. Batu ginjal
       Batu ginjal terbentuk dari adanya pengedapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Bentuk batu ginjal seperti kristal yang tidak dapat larut. Kandungan zat
yang ada di dalamnya adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebab adanya endapan garam ini karena penderita terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral, sedangkan
air dikonsumsi hanya sedikit. Selain itu, dipengaruhi perilaku buruk penderita yang sering menahan buang air kecil.

h. Hematuria
       Hematuria adalah peradangan atau iritasi gesekan batu ginjal pada organ urinaria sehingga menyebabkan urine mengandung darah.

i. Jerawat
      Jerawat merupakan gangguan pada kulit karena kelenjar minyak memproduksi minyak secara berlebihan dan biasanya muncul pada masa puber.

j. Eksim atau dermatis, yaitu gangguan kulit yang disebabkan iritasi, stres bawaan, atau juga alergi.

k. Panu dan kurap, merupakan gangguan kulit yang menjadikan kulit kering kemerahan (pada kurap), putih (panu), gatal-gatal, dan bersisik.

l. Hepatitis
       Hepatitis merupakan peradangan sel-sel hati yang disebabkan oleh adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit ini dapat menjadi kronis, terutama hepatitis B dan C. Sedangkan hepatitis A dan E, umumnya bisa disembuhkan. Apabila kondisi dialami penderita hepatitis B semakin parah, penyakitnya dapat meningkat menjadi hepatitis D.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "12 Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia"

Posting Komentar