Sel Prokariotik (Struktur Sel Prokariotik, Pengertian, & Ciri Sel Prokariotik)

Pengertian Sel Prokariotik
       Sel prokariotik merupakan organisme yang paling banyak di bumi. Bahkan, jumlah organisme prokariotik yang berada di mulut, kulit, atau segumpal tanah jauh melebihi jumlah manusia di bumi. Selain jumlahnya paling banyak, organisme prokariotik merupakan organisme yang paling mudah berkembangbiak dan memperbanyak diri. Organisme ini telah bertahan selama miliaran tahun. 
       Sel Prokariotik adalah kelompok organisme bersel tunggal (uniseluler) dan tidak memiliki membran inti sel. 
Prokariotik adalah sel pertama yang merupakan awal dari seluruh kehidupan di bumi. Anggota terbesar kelompok organisme prokariotik adalah bakteri. Penelitian tentang bakteri dimulai ketika Antoonie van Leeuwenhoek menemukan mikroskop pertama kali pada akhir abad ke-17. 
 Leeuwenhoek (1632-1723) adalah ilmuwan Belanda pertama yang merancang dan menciptakan mikroskop berlensa tunggal. De ngan mikroskop buatannya, pada tahun 1683, ia menjadi orang pertama yang melihat bakteri. Ia membuat sketsa bakteri yang ditemukan dari gigi nya sendiri. Sejak saat itu, studi tentang makhluk-makhluk kecil mulai giat dilaksanakan. Beberapa ahli yang mempelajari jasad renik antara lain Pasteur, Davaine, Koch, dan Winogradsky. Ilmu tentang jasad renik ini disebut mikrobiologi. Pada abad ke-20, mikrobiologi terpecah menjadi mikrobiologi tanah dan mikrobiologi industri. Selain itu, bakteri dipelajari secara khusus dalam bakteriologi. 

Struktur Sel Prokariotik
       Struktur sebagian besar sel prokariotik memiliki dinding sel untuk mempertahankan bentuk sel, memberi perlindungan fisik, dan mencegah supaya sel tidak pecah dalam lingkungan hipotonik (larutan dengan konsentrasi zat telarut yang lebih rendah dari zat pelarut). Walaupun begitu, dinding sel akan mati jika berada di lingkungan hipertonik. Dinding tersebut mengandung peptidoglikan yang terdiri dari polimer modifi kasi gula-gula yang diikatsilangkan dengan polipeptida pendek. Pada permukaan dinding sel terdapat lapisan lendir yang menyebar dan mudah lepas.
       Di dalam dinding sel terdapat membran plasma yang bersifat selektif permeabel. Di dalam membran plasma terdapat sitoplasma, yaitu cairan yang tersusun atas koloid yang mengandung molekul organik (lipid, karbohidrat, protein), ADN, enzim, ribosom, ion-ion anorganik, dan pigmen warna (kromatofora). Di antara koloid tersebut, terdapat pelipatan membran plasma yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi membantu pembentukan dinding penyekat ketika bakteri siap membelah. Peran lainnya adalah membantu pemisahan
kromosom bakteri yang diduplikasi. Mesosom juga merupakan tempat dikeluarkannya hasil ekskresi.
       Bakteri memiliki materi genetik berupa ADN (asam deoksiribo nukleat). Molekul-molekul ADN tersebut membentuk kromosom, yaitu ADN beruntai ganda yang menyerupai serat kusut dalam region nukleoid (daerah nukleoid) yang warnanya kurang padat dibandingkan dengan sitoplasma. Kromosom terdiri dari gen yang membawa kode genetik. Di dalam sitoplasma juga terdapat organel yang disebut ribosom. Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Bentuk ribosom adalah butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan ARN (asam ribo nukleat).
       Selain struktur yang telah kita bahas tersebut, banyak spesies prokariotik yang mensekresikan bahan kental dan lengket yang kemudian menebal membentuk kapsul. Kapsul merupakan lapisan pelindung di luar dinding sel. Adanya kapsul memungkinkan organisme prokariotik menempel pada substratnya dan memberikan perlindungan tambah an berupa peningkatan resistensi atau kekebalan prokariotik patogen pada sistem pertahanan inangnya. Selain itu, kapsul yang bergelatin menyatukan banyak organisme prokariotik sebagai satu koloni. Beberapa jenis juga memiliki struktur yang disebut pili, yaitu alat tambahan pada permukaan sel yang berguna agar membantu menempel pada sesama anggota koloni.
Karena merupakan organisme yang motil (dapat bergerak atau berpidah), beberapa jenis organisme prokariotik memiliki flagela.
       Flagela adalah struktur tambahan pada tubuh berupa bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak. Namun, bukan berartibahwa organisme prokariotik yang tidak mempunyai flagela tidak bisa bergerak.
Beberapa jenis oeganisme prokariotik bergerak aktif dengan meluncur dan ada yang berge rak pasif mengikuti aliran air. Dalam suatu lingkungan yang heterogen, banyak bakteri yang mampu melakukan
taksis, yaitu pergerakan menuju atau menjauhi suatu rangsangan. Misalnya, dengan gerak kemotaksis, bakteri akan memberikan respon terhadap rangsangan kimia. Pada kelompok tertentu, yaitu organisme
prokariotik yang dapat berfotosintesis terdapat struktur khusus yang disebut lembar fotosintetis (tilakoid) yang di dalamnya mengandung klorofil. Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang struktur tubuh prokariotik, kalian bisa memperhatikan gambar dibawah ini: 
Keterangan:
1. Ruang perisitoplasma
2. Membran sitoplasma
3. Dinding sel
4. Kapsul
5. Pili
6. Sitoplasma
7. Nukleid
8. Ribosom
9. Plasmid
10. Flagella
11. Rongga di dalam pili



Ciri-Ciri Prokariotik
       Ciri utama sel prokariotik adalah organisme tersebut tidak memiliki organel yang diselubungi oleh membran. Nukleus atau inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul ADN tanpa membran, disebut nukleoid. Sebagian besar prokariotik merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal). Namun, beberapa jenis hidup dalam agregat atau kumpulan sementara, yang terdiri dari dua kelompok sel atau lebih. Ada pula yang memiliki bentuk koloni sejati yang merupakan kumpulan tetap sel-sel yang identik, lihat gambar dibawah ini. 
        Bahkan beberapa spesies prokariotik menunjukkan suatu organisasi multiseluler sederhana yang memiliki pembagian tugas antara dua jenis sel atau lebih yang telah terspesialisasi.
Prokariotik umumnya tidak berklorofil, hidup bebas atau sebagai parasit. Contohnya adalah bakteri. Bakteri adalah organisme hete rotrof, artinya tidak mampu menyusun makanan sen diri. Ini disebabkan
karena bakteri tidak memiliki khlorofil. Bakterihidupsebagai saprofit atau parasit. Bakteri yang hidup sebagai saprofi t memanfaatkan sisasisa tumbuhan atau hewan sebagai substrat atau sumber kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, bakteri berfungsi sebagai pengurai yang membersihkan sisa-sisa makhluk hidup. Sementara se bagai parasit, bakteri dapat menimbulkan penyakit bagi inangnya, baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia.
       Beberapa kelompok prokariotik mampu hidup di lingkungan yang ekstrim, seperti mata air panas, kawah gunung berapi, atau di lahan gambut. Sedangkan kelompok prokariotik yang lain bersifat kosmopolit, artinya mampu hidup di berbagai kondisi lingkungan. Sebagian besar prokariotik memiliki diameter dalam kisaran 1-5 μm, lebih kecil dibandingkan sel-sel eukariotik yang sebagian besar ber ukuran 10-100 μm. Secara umum, prokariotik berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan cara membelah diri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sel Prokariotik (Struktur Sel Prokariotik, Pengertian, & Ciri Sel Prokariotik)"

Posting Komentar