Hubungan Antara Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat

Makhluk hidup melakukan reproduksi dalam rangka memperbanyak keturunan, menjaga kelestarian jenisnya, dan dalam rangka mewariskan sifat dari induk kepada keturunannya. Karena makhluk hidup tersusun atas sel-sel, maka reproduksi tingkat sel mempunyai peranan penting, khususnya dalam pewarisan sifat.
      Reproduksi pada tingkat sel dilakukan dengan cara pembelahan, baik secara mitosis maupun meiosis. Pembelahan tersebut melibatkan inti sel yang di dalamnya terdapat kromosom dalam bentuk DNA atau lebih dikenal dengan gen.
      Kromosom bertugas membawa sifat individu dan membawa informasi genetika yang tugas tersebut dilaksanakan oleh gen, yaitu menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi, terutama pada saat gen melakukan duplikasi diri. Agar sifat induk tersebut dapat diwariskan kepada keturunannya, maka diperlukan mekanisme pembagian gen melalui penggandaan kromosom.
Mekanisme pembagian gen melalui penggandaan kromosom tersebut dengan jalan melakukan pembelahan, baik secara mitosis maupun meiosis.
Bagaimanakah pembelahan mitosis dan meiosis dapat melakukan pewarisan sifat?

1. Pewarisan Sifat Melalui Pembelahan Mitosis
       Pada saat sel membelah menjadi dua sel anak, maka terjadi pula penggandaan kromosom yang membawa gen sehingga setiap sel anak akan mendapatkan jumlah kromosom yang sama dan identik dengan sel induknya.
Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Semua sifat induk diwariskan pada kedua sel anaknya.
b. Setiap sel anak memiliki sifat yang identik dengan sel induknya.
     Proses pembelahan sel mitosis berlangsung di seluruh sel-sel jaringan tubuh, kecuali pada sel kelamin, sehingga pewarisan sifat seluruh sel-sel tubuh akan senantiasa sama atau identik dengan induknya. Contoh nyata pembelahan mitosis yaitu pada cara-cara reproduksi vegetatif seperti setek, cangkok, kultur jaringan, dan kloning.

2. Pewarisan Sifat Melalui Pembelahan Meiosis
       Pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin dan menghasilkan empat sel anak yang hanya mewarisi setengah jumlah sel kromosom dari sel induknya. Jika sel induknya bersifat diploid (2n) maka sel anak akan bersifat haploid (n).
Sel spermatozoa dan sel ovum (telur) adalah hasil akhir dari proses pembentukan gamet (gametogenesis) melalui pembelahan meiosis, maka sel spermatozoa dan sel ovum hanya mewarisi setengah dari sel kromosom induk.
       Sel spermatozoa dan sel ovum sama-sama bersifat haploid dan jika terjadi fertilisasi serta terbentuk zigot, maka zigot merupakan gabungan dari hasil dua sel haploid atau menjadi sel yang diploid, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
a. pewarisan sifat secara meiosis terjadi secara generatif (perkawinan);
b. zigot hasil fertilisasi memiliki setengah sifat dari induk jantan dan setengah sifat dari induk betina.
       Daur hidup merupakan proses-proses di mana suatu organisme menghasilkan organisme lain sesamanya. Kromosom memegang peranan utama dan penting dalam daur hidup. Organisme yang berkembang biak secara seksual memulai kehidupannya dari satu sel yang terbentuk karena penggabungan dari dua sel kelamin induk yang bersifat haploid.
       Sel gabungan atau zigot mempunyai susunan kromosom diploid (2n) baru kemudian mulai pembelahan mitosis yang menghasilkan pertumbuhan,perkembangan dan perbedaan-perbedaan serta sifat dari individu dewasa, sedangkan yang mengalami meiosis adalah sel-sel kelamin dengan susunan kromosom yang tereduksi.

       Dari proses-proses pembelahan sel di atas Anda dapat memahami bahwa di dalam tubuh manusia banyak terjadi proses-proses tersebut, baik padasel gamet maupun pada sel tubuh.
Kehebatan sel dalam melakukan pembelahan ini yaitu sel mengetahui secara pasti kapan harus membelah dan kapan harus berhenti sehinggaprosesnya pasti dan terarah inilah salah satu dari sekian banyak anugerah Tuhan kepada kita, sehingga hal ini harus kita syukuri bersama.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hubungan Antara Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat"

Posting Komentar