Pembentukan karakter seseorang berlangsung melalui reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi kimia itu sendiri dibantu oleh enzim yanga tersusun atas protein. Oleh karena itu, sintesis protein menentukan karakter dan diatur oleh gen. Dengan demikian, pertumbuhan karakter pada hakikatnya mengalami liku-liku yang kompleks dari sintesis protein.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh G.W. Beadle dan E.L. Tatum (1964) disimpulkan bahwa dalam sintesis protein, meskipun satu gen bekerja dengan teliti, bukannya tidak mungkin terjadi kesalahan pembentukan protein (enzim) hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan basa Nitrogen pada DNA. Hal tersebut merupakan salah satu mekanisme terjadinya mutasi gen.
1. Sintesis Protein
Untuk sintesis protein diperlukan beberapa faktor, yaitu:
a. bahan: asam amino (20 macam);
b. pelaksana: RNA-d, RNA-t, RNA-r;
c. enzim: RNA Polimerase;
d. energi: ATP.
Adapun langkah-langkah sintesis protein adalah sebagai berikut.
a. Transkripsi
Bagian tertentu dari sebuah molekul DNA (sense) dalam inti ikatan hidrogennya lepas dan menjadi cetakan untuk RNA-d. RNA-d yang terbentuk merupakan salinan dari kode pada sense. Selanjutnya RNA-d meninggalkan inti menuju ke ribosom di dalam sitoplasma.
b. Translasi
Beberapa tahap pada proses translasi adalah sebagai berikut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh G.W. Beadle dan E.L. Tatum (1964) disimpulkan bahwa dalam sintesis protein, meskipun satu gen bekerja dengan teliti, bukannya tidak mungkin terjadi kesalahan pembentukan protein (enzim) hal ini bisa disebabkan oleh terjadinya perubahan basa Nitrogen pada DNA. Hal tersebut merupakan salah satu mekanisme terjadinya mutasi gen.
1. Sintesis Protein
Untuk sintesis protein diperlukan beberapa faktor, yaitu:
a. bahan: asam amino (20 macam);
b. pelaksana: RNA-d, RNA-t, RNA-r;
c. enzim: RNA Polimerase;
d. energi: ATP.
Adapun langkah-langkah sintesis protein adalah sebagai berikut.
a. Transkripsi
Bagian tertentu dari sebuah molekul DNA (sense) dalam inti ikatan hidrogennya lepas dan menjadi cetakan untuk RNA-d. RNA-d yang terbentuk merupakan salinan dari kode pada sense. Selanjutnya RNA-d meninggalkan inti menuju ke ribosom di dalam sitoplasma.
b. Translasi
Beberapa tahap pada proses translasi adalah sebagai berikut.
1) Di dalam sitoplasma terdapat asam-asam amino dan RNA-t. Tiap molekul RNA-t memiliki 3 basa nitrogen (antikodon) pada salah satu sisinya, yang menggambarkan jenis asam amino tertentu yang dapat terlihat pada salah satu sisi lainnya.
2) Setiap molekul RNA-t mengambil, mengikat asam amino yang sesuai dengan kodon, yang memerlukan energi dari ATP.
3) RNA-t membawa asam amino ke ribosom, 3 basa nitrogennya berpasangan dengan 3 basa nitrogen pada RNA-d (antikodon berpasangan dengan kodon) yang sesuai.
4) Selanjutnya RNA-t yang lainnya juga datang membawa asam amino lainnya. Dua asam amino itu kemudian membentuk ikatan kimia bersama-sama.
c. Pembentukan Polipeptida
RNA-d bergerak memanjang dan bergeser 3 basa-3 basa . RNA-t pertama melepaskan diri dari DNA-d dan kembali ke sitoplasma. Sebuah RNA-t ketiga datang lagi dengan membawa asam amino lainnya lagi dan seterusnya. Proses ini berlangsung terus-menerus sampai sebuah rantai asam amino atau sebuah molekul polipeptida terbentuk. Jika ribosom sudah sampai ke ujungRNA-d, rantai protein telah lengkap dan akhirnya ribosom dan protein memisahkan diri dari RNA-d. Setelah tugasnya selesai, RNA-t kembali ke sitoplasma dan selanjutnya dapat dipergunakan kembali untuk sintesis protein berikutnya.
Pembentukan ini sesuai dengan kode-kode pada RNA-d, yang pada dasarnya adalah salinan dari DNA dalam inti sel. Waktu yang diperlukan untuk merakit satu molekul hemoglobin diperkirakan satu menit. Untuk lebih jelasnya mengenai jalannya sintesis protein, perhatikan skema tahap sintesis protein pada gambar dibawah ini:
2) Setiap molekul RNA-t mengambil, mengikat asam amino yang sesuai dengan kodon, yang memerlukan energi dari ATP.
3) RNA-t membawa asam amino ke ribosom, 3 basa nitrogennya berpasangan dengan 3 basa nitrogen pada RNA-d (antikodon berpasangan dengan kodon) yang sesuai.
4) Selanjutnya RNA-t yang lainnya juga datang membawa asam amino lainnya. Dua asam amino itu kemudian membentuk ikatan kimia bersama-sama.
c. Pembentukan Polipeptida
RNA-d bergerak memanjang dan bergeser 3 basa-3 basa . RNA-t pertama melepaskan diri dari DNA-d dan kembali ke sitoplasma. Sebuah RNA-t ketiga datang lagi dengan membawa asam amino lainnya lagi dan seterusnya. Proses ini berlangsung terus-menerus sampai sebuah rantai asam amino atau sebuah molekul polipeptida terbentuk. Jika ribosom sudah sampai ke ujungRNA-d, rantai protein telah lengkap dan akhirnya ribosom dan protein memisahkan diri dari RNA-d. Setelah tugasnya selesai, RNA-t kembali ke sitoplasma dan selanjutnya dapat dipergunakan kembali untuk sintesis protein berikutnya.
Pembentukan ini sesuai dengan kode-kode pada RNA-d, yang pada dasarnya adalah salinan dari DNA dalam inti sel. Waktu yang diperlukan untuk merakit satu molekul hemoglobin diperkirakan satu menit. Untuk lebih jelasnya mengenai jalannya sintesis protein, perhatikan skema tahap sintesis protein pada gambar dibawah ini:
0 Response to "Peranan DNA dan RNA dalam Pembentukan Kode Genetika"
Posting Komentar