Upaya Manusia Mengatasi Perubahan Lingkungan

Upaya manusia dalam mengatasi perubahan lingkungan terus dicanangkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan guna memperbaiki struktur kehidupan manusia yang ada. Berbagai dampak perubahan lingkungan ada yang dapat diatasi, namun ada pula yang sulit diatasi. Kerusakan akibat aktivitas manusia dapat diatasi dengan mencegahnya, sedangkan yang terjadi karena faktor alam lebih sulit dihindari. Salah satu usaha manusia untuk mengatasi kerusakan lingkungan adalah dengan tidak melakukan penebangan hutan secara liar. Penebangan harus mengikuti aturan hukum yang telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah. Penebangan kayu di hutan harus dilakukan dengan sistem tebang pilih. Misalnya pohon jati boleh ditebang hanya jika telah berumur lebih dari 50 tahun. Konversi lahan pertanian untuk permukiman juga sebisa mungkin dihindari. Pembangunan rumah atau permukiman penduduk dilakukan pada tempat-tempat yang tidak produktif, sehingga tidak mengurangi areal pertanian. 
        Di dalam menerapkan intensifikasi pertanian, sebaiknya dibarengi dengan penerapan pertanian multikultur. Artinya, selain menanam tanaman utama (padi, jagung, gandum), juga diselingi tanaman sela dengan cara tumpang sari, seperti palawija atau kacang-kacangan. Tanaman kacangkacangan (Suku Leguminoceae) mampu mengembalikan kesuburan tanah karena pada bintil-bintil akarnya terdapat simbiosis Rhizobium sp. yang mampu mengembalikan senyawa nitrogen ke dalam tanah.
     Pertanian multikultur juga menjaga keanekaragaman hayati, sehingga terciptalah keseimbangan ekosistem yang menjadikan perubahan lingkungan dapat diatasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga diperlukan untuk mengatasi berbagai perubahan lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mengembangkan berbagai industri bertingkat, yaitu:
a. Industri primer, yaitu industri yang mengupayakan kebutuhan dari alam secara langsung, seperti pertanian, pertambangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
b. Industri sekunder, yaitu industri yang mengolah hasil industri primer, seperti industri makanan, industri tekstil, industri kertas, industri pengolahan minyak bumi, dan industri logam.
c. Industri tersier, yaitu industri yang menghasilkan jasa atau pelayanan, seperti industri farmasi dan komunikasi, transportasi, dan perdagangan.
     Sistem industri bertingkat tersebut akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Meski demikian, perkembangan industri juga harus dikelola dengan memerhatikan kelestarian lingkungan, karena industri tidak saja mengubah lingkungan, namun juga dapat menimbulkan polusi (pencemaran) sehingga perubahan lingkungan yang berkepanjangan dapat diatasi dengan baik. Demikian tadi bahasan mengenai upaya manusia dalam mengatasi perubahan lingkungan, semoga bermanfaat. :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Upaya Manusia Mengatasi Perubahan Lingkungan"

Posting Komentar