Buku Darwin, rigin of Species, mengandung beberapa bukti tidak langsung yang memperlihatkan bahwa evolusi terjadi. Contohnya, Darwin menjelaskan bukti dari catatan fosil untuk memperlihatkan bahwa bentuk kehidupan lain pernah ada di bumi. Oleh karena evolusi terjadi dalam waktu yang sangat lama, sangatlah sulit untuk melihat dan mengamati evolusi secara langsung. Sejak teori Darwin diteruskan, para ahli biologi telah banyak mengumpulkan informasi baru untuk mendukung teori evolusi.
1. Bukti Fosil
Fosil merupakan catatan sejarah kehidupan paling penting. Kata fosil berasal dari bahasa latin, fodere, artinya menggali. Oleh karena itu, fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu atau terperangkap di dalamnya. Bukti fosil yang ditemukan dapat berupa tulang-tulang dan jejak yang membatu. Ilmu tentang fosil disebut Paleontologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak fosil yang berasal dari makhluk hidup yang telah punah. Namun, terdapat juga beberapa fosil dari makhluk hidup yang ternyata masih ada atau mirip dengan yang masih ada sekarang. Fosil biasanya ditemukan secara kebetulan dan jarang sekali ditemukan fosil dalam keadaan utuh. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan jarang ditemukannya fosil dalam keadaan utuh, yaitu:
1. pengaruh angin, aliran air, dan bakteri pembusuk;
2. terdapat beberapa organisme atau bagiannya yang tidak dapat membatu;
3. terjadi lipatan batuan bumi akibat gempa bumi, tanah longsor, dan letusan gunung berapi;
4. hewan-hewan pemakan bangkai yang sering membawa bagian tubuh bangkai ke tempat lain.
Salah satu fosil yang ditemukan dalam keadaan lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda ini ditemukan pada hampir semua periode geologi. Perhatikan gambar berikut.
Dalam diatas, terlihat pohon filogenetik dan penampakan kuda berdasarkan gambaran pelukis terhadap fosil yang ditemukan. Pohon filogenetik adalah pohon yang memperlihatkan kekerabatan (filogeni) makhluk hidup. Dari gambar tersebut terlihat bahwa ukuran kuda cenderung membesar dari waktu ke waku. Berdasarkan pohon filogenetik tersebut juga, banyak cabang dari pohon kekerabatan kuda ini yang akhirnya punah.
2. Homologi
Struktur fisik makhluk hidup memberikan petunjuk akan nenek moyangnya. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa satu spesies dapat membentuk spesies yang lain. Struktur tungkai depan beberapa hewan. Tungkai depan burung memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan kuda atau anjing, namun mereka semua memiliki struktur tulang yang mirip. Persamaan struktur ini merupakan petunjuk bahwa hewan-hewan ini memiliki nenek moyang yang sama.
Ketika spesies yang berbeda berevolusi, seleksi alam menghasilkan modifikasi yang teradaptasi pada lingkungan yang berbeda. Struktur tubuh dengan fungsi berbeda, tetapi mempunyai bentuk asal yang sama disebut struktur homolog. Salah satu petunjuk evolusi adalah adanya organ vestigial. Organ vestigial adalah organ kecil atau organ yang tidak lengkap dan tidak memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan teori evolusi, organ vestigial adalah organ yang dulunya mempunyai fungsi tertentu. Beberapa contoh organorgan vestigial, yakni tulang yang diduga bekas kaki pada ikan paus; usus buntu dan tulang ekor pada manusia.
3. Embriologi Perbandingan
Petunjuk bukti evolusi dapat juga ditemukan pada perkembangan beberapa organisme. Perkembangan sel telur yang sudah dibuahi hingga dilahirkan disebut embrio. Adapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut Embriologi. Ketika membandingkan perkembangan organisme yang dekat kekerabatannya, terkadang sulit untuk membedakan tahap awal satu spesies dengan spesies lainnya
Awal perkembangan ikan mirip dengan perkembangan embrio hewan lain dan manusia. Meskipun bentuk dewasa setiap organisme tersebut jauh berbeda, kesamaan mereka saat awal perkembangannya merupakan hal yang menguatkan adanya kesamaan nenek moyang hewan-hewan tersebut. Kesamaan embrio ini sering digunakan sebagai petunjuk bukti adanya evolusi. Jika dua spesies berasal dari nenek moyang yang sama, keduanya mungkin masih memiliki kesamaan dalam perkembangannya.
4. Bukti dari Biokimia dan Genetika
Genetika modern juga memberikan bukti kuat adanya evolusi. Semua makhluk hidup menggunakan kode genetika yang sama dalam menyintesis protein. Kode genetik yang sama menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berevolusi dari satu organisme yang menggunakan kode genetika yang sama. Ahli biokimia, juga telah membandingkan urutan asam amino dari protein yang ditemukan pada organisme yang berbeda. Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat biasanya memiliki protein dengan urutan asam amino yang sama. Pada organisme yang jauh kekerabatannya, urutan asama amino dari proteinnya memperlihatkan banyak perbedaan.
5. Seleksi Alam yang Teramati
Evolusi terjadi dalam ribuan hingga jutaan tahun. Oleh karena itu, sangatlah sulit untuk mengamati seleksi di alam liar. Akan tetapi, terdapat satu contoh seleksi alam di alam liar yang tercatat sangat baik. Pada kasus ini, melibatkan evolusi warna sayap pada spesies ngengat iston
betularia. Ngengat ini umumnya terdapat di desa-desa Inggris. Pada awal tahun 1850 sebelum terjadi revolusi industri, populasi ngengat sayap putih lebih banyak ditemukan. Jarang sekali ditemukan
ngengat warna hitam. Saat itu, jika ngengat putih hinggap pada batang pohon, burung dan predator lain sulit menemukan ngengat tersebut. arna batang yang cerah menyamarkan ngengat putih. Hal ini berbeda dengan ngengat hitam sehingga ngengat hitam mudah ditemukan oleh predator.
Sekitar awal tahun 1900-an, polusi akibat revolusi industri di Inggris membuat batang pohon menghitam. Hal tersebut menyebabkan ngengat warna putih lebih mudah terlihat oleh burung dan predator lainnya. Adapun ngengat warna hitam menjadi lebih mudah berbaur dengan warna
latar batang pohon. Akibatnya, burung dapat dengan mudah menangkap ngengat warna putih dan memangsanya lebih banyak dibandingkan ngengat hitam. Akhirnya, ngengat hitam dapat bertahan dan melakukan reproduksi. Melalui seleksi alam, frekuensi gen untuk warna hitam meningkat dalam populasi. Itulah tadi bukti-bukti evolusi, semoga bermanfaat :)
1. Bukti Fosil
Fosil merupakan catatan sejarah kehidupan paling penting. Kata fosil berasal dari bahasa latin, fodere, artinya menggali. Oleh karena itu, fosil dapat diartikan sebagai sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu atau terperangkap di dalamnya. Bukti fosil yang ditemukan dapat berupa tulang-tulang dan jejak yang membatu. Ilmu tentang fosil disebut Paleontologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak fosil yang berasal dari makhluk hidup yang telah punah. Namun, terdapat juga beberapa fosil dari makhluk hidup yang ternyata masih ada atau mirip dengan yang masih ada sekarang. Fosil biasanya ditemukan secara kebetulan dan jarang sekali ditemukan fosil dalam keadaan utuh. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan jarang ditemukannya fosil dalam keadaan utuh, yaitu:
1. pengaruh angin, aliran air, dan bakteri pembusuk;
2. terdapat beberapa organisme atau bagiannya yang tidak dapat membatu;
3. terjadi lipatan batuan bumi akibat gempa bumi, tanah longsor, dan letusan gunung berapi;
4. hewan-hewan pemakan bangkai yang sering membawa bagian tubuh bangkai ke tempat lain.
Salah satu fosil yang ditemukan dalam keadaan lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda ini ditemukan pada hampir semua periode geologi. Perhatikan gambar berikut.
Dalam diatas, terlihat pohon filogenetik dan penampakan kuda berdasarkan gambaran pelukis terhadap fosil yang ditemukan. Pohon filogenetik adalah pohon yang memperlihatkan kekerabatan (filogeni) makhluk hidup. Dari gambar tersebut terlihat bahwa ukuran kuda cenderung membesar dari waktu ke waku. Berdasarkan pohon filogenetik tersebut juga, banyak cabang dari pohon kekerabatan kuda ini yang akhirnya punah.
2. Homologi
Struktur fisik makhluk hidup memberikan petunjuk akan nenek moyangnya. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa satu spesies dapat membentuk spesies yang lain. Struktur tungkai depan beberapa hewan. Tungkai depan burung memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan kuda atau anjing, namun mereka semua memiliki struktur tulang yang mirip. Persamaan struktur ini merupakan petunjuk bahwa hewan-hewan ini memiliki nenek moyang yang sama.
Ketika spesies yang berbeda berevolusi, seleksi alam menghasilkan modifikasi yang teradaptasi pada lingkungan yang berbeda. Struktur tubuh dengan fungsi berbeda, tetapi mempunyai bentuk asal yang sama disebut struktur homolog. Salah satu petunjuk evolusi adalah adanya organ vestigial. Organ vestigial adalah organ kecil atau organ yang tidak lengkap dan tidak memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan teori evolusi, organ vestigial adalah organ yang dulunya mempunyai fungsi tertentu. Beberapa contoh organorgan vestigial, yakni tulang yang diduga bekas kaki pada ikan paus; usus buntu dan tulang ekor pada manusia.
3. Embriologi Perbandingan
Petunjuk bukti evolusi dapat juga ditemukan pada perkembangan beberapa organisme. Perkembangan sel telur yang sudah dibuahi hingga dilahirkan disebut embrio. Adapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut Embriologi. Ketika membandingkan perkembangan organisme yang dekat kekerabatannya, terkadang sulit untuk membedakan tahap awal satu spesies dengan spesies lainnya
Awal perkembangan ikan mirip dengan perkembangan embrio hewan lain dan manusia. Meskipun bentuk dewasa setiap organisme tersebut jauh berbeda, kesamaan mereka saat awal perkembangannya merupakan hal yang menguatkan adanya kesamaan nenek moyang hewan-hewan tersebut. Kesamaan embrio ini sering digunakan sebagai petunjuk bukti adanya evolusi. Jika dua spesies berasal dari nenek moyang yang sama, keduanya mungkin masih memiliki kesamaan dalam perkembangannya.
4. Bukti dari Biokimia dan Genetika
Genetika modern juga memberikan bukti kuat adanya evolusi. Semua makhluk hidup menggunakan kode genetika yang sama dalam menyintesis protein. Kode genetik yang sama menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berevolusi dari satu organisme yang menggunakan kode genetika yang sama. Ahli biokimia, juga telah membandingkan urutan asam amino dari protein yang ditemukan pada organisme yang berbeda. Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat biasanya memiliki protein dengan urutan asam amino yang sama. Pada organisme yang jauh kekerabatannya, urutan asama amino dari proteinnya memperlihatkan banyak perbedaan.
5. Seleksi Alam yang Teramati
Evolusi terjadi dalam ribuan hingga jutaan tahun. Oleh karena itu, sangatlah sulit untuk mengamati seleksi di alam liar. Akan tetapi, terdapat satu contoh seleksi alam di alam liar yang tercatat sangat baik. Pada kasus ini, melibatkan evolusi warna sayap pada spesies ngengat iston
betularia. Ngengat ini umumnya terdapat di desa-desa Inggris. Pada awal tahun 1850 sebelum terjadi revolusi industri, populasi ngengat sayap putih lebih banyak ditemukan. Jarang sekali ditemukan
ngengat warna hitam. Saat itu, jika ngengat putih hinggap pada batang pohon, burung dan predator lain sulit menemukan ngengat tersebut. arna batang yang cerah menyamarkan ngengat putih. Hal ini berbeda dengan ngengat hitam sehingga ngengat hitam mudah ditemukan oleh predator.
Sekitar awal tahun 1900-an, polusi akibat revolusi industri di Inggris membuat batang pohon menghitam. Hal tersebut menyebabkan ngengat warna putih lebih mudah terlihat oleh burung dan predator lainnya. Adapun ngengat warna hitam menjadi lebih mudah berbaur dengan warna
latar batang pohon. Akibatnya, burung dapat dengan mudah menangkap ngengat warna putih dan memangsanya lebih banyak dibandingkan ngengat hitam. Akhirnya, ngengat hitam dapat bertahan dan melakukan reproduksi. Melalui seleksi alam, frekuensi gen untuk warna hitam meningkat dalam populasi. Itulah tadi bukti-bukti evolusi, semoga bermanfaat :)
0 Response to "Bukti-Bukti Evolusi (Bukti Fosil, Homologi, Embriologi Perbandingan, Biokimia dan Genetika, dan Seleksi Alam)"
Posting Komentar