Macam-Macam Campuran dan Sifat Larutan

1. Macam-Macam Campuran
       Berbagai macam campuran dapat kita kelompokkan menjadi dua macam, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah campuran dua zat atau lebih yang sudah tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang dicampurkannya atau serbasama. Bidang batas tersebut tidak dapat terlihat bahkan dengan bantuan mikroskop sekalipun. Campuran homogen juga dapat disebut dengan nama lain, yaitu larutan.
       Sebagai contoh, air laut merupakan campuran homogen antara air dengan berbagai macam garam. Udara merupakan campuran homogen dari berbagai macam gas termasuk nitrogen dan oksigen. Air gula merupakan campuran homogen antara air dan gula. Logam kuningan merupakan
cam puran homogen antara tembaga dan seng. Jika kita mencampurkan garam dapur, serbuk belerang, dan serbuk besi, kita akan mendapatkan suatu campuran heterogen. Batas-batas antara zat-zat tersebut masih terlihat dengan jelas. Batas tersebut akan tampak lebih jelas jika kita melihat campuran tersebut dengan menggunakan mikroskop.
(a) Air garam yang berwarna bening termasuk ke dalam campuran homogen karena tidak terlihat batas antara garam dan air.
(b) Bongkahan batu granit adalah campuran heterogen.

      Berdasarkan satu contoh tersebut, kita dapat mengatakan bahwa campuran heterogen adalah campuran dua zat atau lebih yang masih terlihat bidang batasnya. Contoh campuran heterogen lainnya adalah campuran antara air dan minyak atau campuran antar beberapa macam mineral, seperti yang terdapat dalam batu granit, perhatikan gambar berikut:

2. Sifat Larutan

       Berdasarkan contoh campuran homogen, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa larutan dapat berwujud padat (misalnya kuningan), cair (misalnya air gula), dan gas (misalnya udara). Pada subbab ini akan dibahas mengenai sifat larutan yang berwujud cair.
Beberapa larutan yang kita kenal dalam kehidupan, seperti larutan cuka yang dipakai sebagai bumbu oleh penjual bakso atau air jeruk yang sengaja ditambahkan ke dalam minuman oleh penjual sirop akan terasa masam jika kita cicipi. Sebaliknya, sabun atau air sabun jika tanpa sengaja atau dengan sengaja terkena lidah akan terasa pahit, contoh lain dari produk yang bersifat asam dan basa dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
 Beberapa contoh produk yang bersifat (a) asam dan (b) basa

     Rasa masam merupakan sifat dari larutan asam, sedangkan rasa pahit merupakan sifat dari larutan basa. Walaupun larutan asam dan larutan basa memiliki rasa yang berbeda, kita tidak boleh mencicipi larutanlarutan yang ada di laboratorium kimia untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam atau basa. Untuk tujuan identifikasi tersebut, kita bisa menggunakan suatu indikator. Indikator asam basa merupakan suatu zat yang memiliki warna tertentu dalam larutan asam dan memiliki warna yang lain dalam larutan basa. Salah satu indikator asam basa yang sering digunakan adalah kertas lakmus. Kertas ini mengandung suatu zat warna yang diperoleh dari sejenis lumut kerak. Zat ini akan berubah warna menjadi merah dalam suasana asam dan menjadi biru dalam suasana basa.
       Sifat lain dari larutan asam adalah bersifat korosif terhadap sejumlah logam. Logam, seperti besi, seng, aluminium, dan magnesium lama-lama akan terkikis habis jika terkena larutan asam. Sifat korosif ini tidak dimiliki oleh larutan basa karena basa tidak bereaksi dengan sebagian besar logam. Sifat korosif asam bukan hanya terhadap logam-logam, tetapi juga terhadap tembok-tembok bangunan yang mengandung batu kapur, termasuk patung, benda-benda seni yang terbuat dari batu kapur atau marmer. Jika benda yang terbuat dari batu kapur terkena cipratan larutan asam, benda tersebut lama-lama akan terkikis.
     Sifat lain dari larutan asam dan basa adalah sifat daya hantar listriknya. Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Contoh larutan elektrolit adalah larutan asam dan larutan basa. Kedua jenis larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Larutan gula dan larutan urea merupakan contoh kelompok larutan nonelektrolit. Uji daya hantar listrik terhadap larutan dapat diperhatikan pada gambar berikut ini:
 Rangkaian penguji daya hantar listrik larutan (a) larutan nonelektrolit, (b) larutan elektrolit kuat, (c) larutan elektrolit lemah.

        Jika kita mencampurkan larutan asam klorida (bersifat asam) dan larutan natrium hidroksida (bersifat basa) dengan perbandingan tertentu, kita akan memperoleh suatu larutan yang bersifat netral. Larutan tersebut tidak memerahkan lakmus biru dan juga tidak membirukan lakmus merah.
Dengan demikian, larutan tersebut tidak bersifat asam maupun basa, larutan seperti ini biasa disebut bersifat netral dan reaksi yang terjadi di antara kedua jenis larutan tersebut disebut reaksi netralisasi.
Air murni merupakan contoh zat yang bersifat netral, air murni tidak mengubah warna kertas lakmus. Saat larutan asam dan larutan basa dicampurkan maka partikel dalam larutan asam yang  menyebabkan keasaman dan partikel dalam larutan basa yang menyebabkan kebasaan akan saling menetralkan dengan cara bergabung membentuk partikel air yang bersifat netral serta garam yang larut dalam air. Kita akan memperoleh padatan garam tersebut jika kita menguapkan airnya. Dengan demikian, larutan hasil pencampuran antara larutan asam dan larutan basa tak lain daripada larutan garam dalam air. Garam dapur (NaCl) merupakan salah satu contoh dari sekian banyak jenis garam
yang dapat kita temukan di alam. Seperti halnya larutan asam dan basa, larutan garam umumnya bersifat elektrolit atau dapat menghantarkan arus listrik.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Macam-Macam Campuran dan Sifat Larutan"

Posting Komentar