Rumus massa jenis adalah massa dibagi volume dengan satuan yang umum yaitu gram per centimeter kubik. Massa jenis benda adalah massa per satuan volume benda tersebut. Satuan SI untuk massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Massa jenis objek yang mengapung di permukaan air lebih kecil daripada massa jenis air. Kita tentu mengetahui bahwa dengan massa yang lebih besar yang akan tenggelam dibandingkan dengan bahan yang bermassa kecil. Karakteristik bahan ini berhubungan erat dengan massa jenis. Massa jenis (baca: rho) diartikan sebagai massa yang dimiliki suatu zat per satuan volume.
Berikut adalah rumus massa jenis benda:
1. Mengukur Massa Jenis Zat Padat
Untuk mengukur atau menentukan massa jenis suatu zat padat, langkah pertama adalah menimbang massa zat padat tersebut. Kemudian, volume zat padat ditentukan dengan cara memasukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi air dalam jumlah tertentu. Setelah itu, permukaan air dalam gelas ukur akan naik. Selisih antara tinggi permukaan air sesudah dan sebelum dimasukkan zat padat merupakan volume zat padat tersebut.
Dengan memasukkan massa dan volume zat padat ke dalam rumus di atas, kita akan mengetahui ukuran massa jenis zat padat tersebut. Misalnya, aluminium memiliki massa jenis 2,7 g/cm3 dan timbel memiliki massa jenis 11,4 g/cm3. Berdasarkan data massa jenis tersebut, kita dapat mengatakan bahwa 1 cm3 aluminium memiliki massa 2,7 g dan 1 cm3 timbel memiliki massa 11,4 g. Aluminium termasuk kelompok logam ringan, sedangkan timbel termasuk logam berat. Batas penentuan suatu logam termasuk logam berat atau ringan adalah harga massa jenis 5 g/cm3.
Agar kita lebih memahami cara penentuan atau mengukur massa jenis suatu zat, kini coba perhatikan contoh berikut. Bahan yang akan ditentukan massa jenisnya adalah besi.
1. Mengukur massa besi (m), perhatikan berikut ini:
Hasil pengukuran: 17,176 g.
2. Mengukur volume besi (V), perhatikan gambar dibawah ini:
Hasil pengukuran: 2,2 cm3.
Massa jenis besi adalah 17,176 g : 2,2 cm3 = 7,8 g/cm3.
2. Mengukur Massa Jenis Zat Cair
Untuk menentukan massa jenis suatu cairan, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menimbang massa gelas ukur kosong, misalnya terukur 155 g. Kemudian, isilah dengan cairan yang akan ditentukan massa jenisnya sampai volume tertentu, misalnya 100 cm3. Setelah terisi cairan, timbang kembali gelas ukur tersebut beserta isinya, misalnya terukur 255 g. Dengan demikian, dapat diperoleh massa jenis cairan tersebut adalah (255 – 155) g : 100 cm3 = 1,0 g/cm3.
3. Mengukur Massa Jenis Gas
Dalam mengukur atau menentukan massa jenis suatu gas, kita memerlukan bola kaca khusus untuk menimbang gas. Jika tidak tersedia, kita dapat menggunakan siring jarum suntik yang telah dimodifikasi. Mula-mula, siapkan ruang vakum dengan volume tertentu di dalam siring. Lalu, massa siring yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang. Selanjutnya, ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan ditentukan massa jenisnya. Siring yang telah berisi gas tersebut ditimbang massanya. Selisih massa siring antara sebelum dan sesudah diisi gas merupakan massa gas. Volume gas adalah volume ruang hampa yang terdapat dalam siring.
Dengan kedua data tersebut, kita dapat menentukan massa jenis gas. Sebagai contoh, 100 mL udara memiliki massa 0,12 g, yang berarti massa jenis udara adalah 0,0012 g/mL atau 1,2 g/L. Contoh lainnya, 100 mL gas helium memiliki massa 0,017 g maka massa jenis helium adalah 0,00017 g/mL atau 0,17 g/L. Untuk zat berwujud gas, massa jenisnya juga dipengaruhi oleh tekanan. Perhatikan Tabel berikut yang memperlihatkan data massa jenis beberapa zat pada suhu 0 derajat C dan tekanan 1 atmosfer.
Aluminium (2,7 g/cm3)
Besi (7,8 g/cm3)
Emas (19,3 g/cm3)
Es (0,917 g/cm3)
Tulang (1,7–2,0 g/cm3)
Air (4 derajat C) (1,00 g/cm3)
Air laut (1,025 g/cm3)
Bensin (0,68 g/cm3)
Alkohol (0,79 g/cm3)
Darah (1,03 g/cm3)
Udara (1,29 g/cm3)
Helium (0,179 g/cm3)
CO2 (1,98 g/cm3)
Air (uap) (11,34 g/cm3)
Itulah tadi bahasan mengenai rumus dan mengukur massa jenis zat padat, cair, dan gas, semoga bermanfaat.
Berikut adalah rumus massa jenis benda:
Massa Jenis = Massa / Volume atau p (rho) = m / V
Rumus massa jenis diatas menjadikan satuan yang baku dan satuan massa jenis yang paling sering digunakan adalah g/cm3. Massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh suhu atau temperatur zat tersebut.1. Mengukur Massa Jenis Zat Padat
Untuk mengukur atau menentukan massa jenis suatu zat padat, langkah pertama adalah menimbang massa zat padat tersebut. Kemudian, volume zat padat ditentukan dengan cara memasukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi air dalam jumlah tertentu. Setelah itu, permukaan air dalam gelas ukur akan naik. Selisih antara tinggi permukaan air sesudah dan sebelum dimasukkan zat padat merupakan volume zat padat tersebut.
Dengan memasukkan massa dan volume zat padat ke dalam rumus di atas, kita akan mengetahui ukuran massa jenis zat padat tersebut. Misalnya, aluminium memiliki massa jenis 2,7 g/cm3 dan timbel memiliki massa jenis 11,4 g/cm3. Berdasarkan data massa jenis tersebut, kita dapat mengatakan bahwa 1 cm3 aluminium memiliki massa 2,7 g dan 1 cm3 timbel memiliki massa 11,4 g. Aluminium termasuk kelompok logam ringan, sedangkan timbel termasuk logam berat. Batas penentuan suatu logam termasuk logam berat atau ringan adalah harga massa jenis 5 g/cm3.
Agar kita lebih memahami cara penentuan atau mengukur massa jenis suatu zat, kini coba perhatikan contoh berikut. Bahan yang akan ditentukan massa jenisnya adalah besi.
1. Mengukur massa besi (m), perhatikan berikut ini:
2. Mengukur volume besi (V), perhatikan gambar dibawah ini:
Hasil pengukuran: 2,2 cm3.
Massa jenis besi adalah 17,176 g : 2,2 cm3 = 7,8 g/cm3.
2. Mengukur Massa Jenis Zat Cair
Untuk menentukan massa jenis suatu cairan, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menimbang massa gelas ukur kosong, misalnya terukur 155 g. Kemudian, isilah dengan cairan yang akan ditentukan massa jenisnya sampai volume tertentu, misalnya 100 cm3. Setelah terisi cairan, timbang kembali gelas ukur tersebut beserta isinya, misalnya terukur 255 g. Dengan demikian, dapat diperoleh massa jenis cairan tersebut adalah (255 – 155) g : 100 cm3 = 1,0 g/cm3.
3. Mengukur Massa Jenis Gas
Dalam mengukur atau menentukan massa jenis suatu gas, kita memerlukan bola kaca khusus untuk menimbang gas. Jika tidak tersedia, kita dapat menggunakan siring jarum suntik yang telah dimodifikasi. Mula-mula, siapkan ruang vakum dengan volume tertentu di dalam siring. Lalu, massa siring yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang. Selanjutnya, ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan ditentukan massa jenisnya. Siring yang telah berisi gas tersebut ditimbang massanya. Selisih massa siring antara sebelum dan sesudah diisi gas merupakan massa gas. Volume gas adalah volume ruang hampa yang terdapat dalam siring.
Dengan kedua data tersebut, kita dapat menentukan massa jenis gas. Sebagai contoh, 100 mL udara memiliki massa 0,12 g, yang berarti massa jenis udara adalah 0,0012 g/mL atau 1,2 g/L. Contoh lainnya, 100 mL gas helium memiliki massa 0,017 g maka massa jenis helium adalah 0,00017 g/mL atau 0,17 g/L. Untuk zat berwujud gas, massa jenisnya juga dipengaruhi oleh tekanan. Perhatikan Tabel berikut yang memperlihatkan data massa jenis beberapa zat pada suhu 0 derajat C dan tekanan 1 atmosfer.
Aluminium (2,7 g/cm3)
Besi (7,8 g/cm3)
Emas (19,3 g/cm3)
Es (0,917 g/cm3)
Tulang (1,7–2,0 g/cm3)
Air (4 derajat C) (1,00 g/cm3)
Air laut (1,025 g/cm3)
Bensin (0,68 g/cm3)
Alkohol (0,79 g/cm3)
Darah (1,03 g/cm3)
Udara (1,29 g/cm3)
Helium (0,179 g/cm3)
CO2 (1,98 g/cm3)
Air (uap) (11,34 g/cm3)
Itulah tadi bahasan mengenai rumus dan mengukur massa jenis zat padat, cair, dan gas, semoga bermanfaat.
0 Response to "Rumus Massa Jenis dan Mengukur Massa Jenis Zat Padat, Cair, & Gas"
Posting Komentar