Pengertian dan Akibat Revolusi Bumi (Gerak Semu Matahari, Perbedaan Siang Malam, Pergantian Musim)

Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi memerlukan waktu 365,25 hari atau 1 tahun. Pada saat mengelilingi matahari, bumi memiliki bidang orbit yang disebut
ekliptika. Arah revolusi bumi berlawanan arah dengan perputaran jarum jam.
Revolusi bumi mengakibatkan hal-hal berikut.
a. Terjadi gerak semu tahunan matahari
      Matahari tidak setiap saat berada di khatulistiwa.
       Pada Gambar diatas ditunjukkan bahwa pada tanggal 21 Maret,matahari berada di khatulistiwa untuk waktu tiga bulan (21 Maret– 21 Juni), matahari mulai bergeser dari khatulistiwa menuju ke GBU (Garis Balik Utara = garis 23,5oLU). Tiga bulan berikutnya (21 Juni – 23 September) matahari bergeser lagi dari GBU menuju ke khatulistiwa. Tiga bulan berikutnya lagi (23 September–22 Desember), matahari bergeser lagi dari khatulistiwa menuju ke GBS (Garis Balik Selatan = garis 23,5oLS). Akhirnya, tiga bulan berikutnya (22 Desember – 21 Maret), matahari bergeser lagi dari GBS menuju kembali ke khatulistiwa.
b. Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam
       Akibat revolusi bumi yang selanjutnya adalah terjadinya perbedaan siang dan malam ini disebabkan adanya kemiringan sumbu bumi 23,5 derajat menyebabkan perbedaan lama siang dan malam. Pada saat matahari berada di khatulistiwa (21 Maret dan 23 September) semua tempat di bumi, kecuali di kutub mempunyai waktu siang dan malam yang sama, yaitu 12 jam.
Pada saat matahari berada di GBU, maka belahan bumi utara mengalami siang lebih lama dibandingkan malam hari, sedangkan belahan bumi selatan mengalami siang hari lebih pendek dibandingkan malam hari. Pada saat matahari berada di GBS, maka belahan bumi selatan mengalami siang hari lebih lama dibandingkan malam hari, sedangkan belahan bumi utara mengalami siang lebih pendek dibandingkan malam hari.
c. Pergantian musim
      Adanya kemiringan sumbu bumi 23,5 derajat mengakibatkan kecondongan arah sumbu bumi berubah-ubah, sehingga mengakibatkan juga terjadinya pergantian musim. Adapun, pergantian musim di bumi adalah sebagai berikut.
1) 21 Maret - 21 Juni
     Kutub utara bumi makin condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan bumi makin condong menjauhi matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim semi (spring), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur (autumn).
 2) 21 Juni - 23 September
      Kutub utara bumi condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan bumi condong ke matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim panas (summer), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin (winter).
3) 23 September - 22 Desember
       Kutub utara bumi makin condong menjauhi matahari, sedangkan kutub selatan bumi makin condong ke arah matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim gugur (autum), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi (spring).
4) 22 Desember–21 Maret
       Kutub utara bumi condong ke arah matahari, sedangkan kutub selatan bumi condong menjauhi matahari. Akibatnya, belahan bumi utara mengalami musim dingin (winter), sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas (summer).
      Kala revolusi bumi digunakan sebagai dasar utama dalam penghitungan tahun Syamsiah atau tahun Masehi (kalender matahari). Pada tahun Masehi, 1 tahun terbagi menjadi 12 bulan yaitu dari Januari, Februari, hingga Desember. Itulaha tadi akibat dan pengertian dari revolusi bumi, semoga bermanfaat :)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian dan Akibat Revolusi Bumi (Gerak Semu Matahari, Perbedaan Siang Malam, Pergantian Musim)"

Posting Komentar