Pengertian dan Contoh Destilasi / Penyulingan (Pengolahan Minyak Bumi)

Destilasi atau Penyulingan digunakan untuk memisahkan campuran yang disusun oleh materi yang dapat menguap dan memiliki perbedaan titik didih atau titik uap. Pemisahan dengan metode destilasi dilakukan dengan cara memanaskan campuran sampai menguap.

Pengertian Destilasi

Destilasi adalah suatu cara pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran. Jadi, destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran dari dua atau lebih cairan yang mempunyai titik didih berbeda. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat.

Berikut adalah gambar contoh alat destilasi / penyulingan:
gambar contoh alat destilasi - alat penyulingan


Contoh Destilasi

1. Destilasi Bertingkat pada Pengolahan Minyak Bumi

Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi / menghasilkan destilasi seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal. Bagan gambar contoh destilasi minyak bumi dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
gambar contoh destilasi minyak bumi - destilasi bertingkat
Hal ini dapat dilakukan karena komponen-komponen minyak bumi mempunyai titik didih yang berbeda-beda. Oleh karena dalam campuran (minyak mentah) terdapat lebih dari satu komponen yang akan dipisahkan maka harus dilakukan destilasi bertingkat atau biasa disebut destilasi fraksionasi.

2. Contoh Destilasi Alkohol dan Air

Contoh campuran yang dapat dipisahkan dengan cara destilasi adalah campuran air dengan alkohol, campuran materi-materi dalam minyak bumi, air teh, dan air susu. Air dan alkohol memiliki perbedaan titik didih. Titik didih alkohol adalah 65ºC sedangkan titik didih air adalah 100ºC. Jika didestilasi, maka alkohol akan menguap lebih dahulu dan keluar ke labu penampungan lebih awal daripada air. Sehingga, alkohol akan terpisah dari air.

3. Destilasi Spiritus dan Air

Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi. Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80°C sehingga spiritus menguap sedang air belum menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan menetes di tabung erlenmeyer.

4. Destilasi Air dan Bensin

Contoh destilasi dalam memisahkan antara air dan bensin. Air mempunyai titik didih 100°C dan bensin mempunyai titik didih 80°C. Campuran dipanaskan hingga 81°C, suhu dilihat dari termometer yang telah di pasang. Akibatnya, bensin akan menguap dan air belum menguap. Uap bensin didinginkan dalam pendingin, sehingga mengembun dan menetes keluar, tetesan yang dihasilkan dinamakan destilat. Setelah proses selesai, air tertinggal di labu dan bensin keluar sebagai destilat dalam penampung.


Ukuran partikel setiap komponen penyusun campuran sering terlalu kecil untuk dapat disaring. Sebagai contoh, campuran antara garam dapur dan air yang membentuk larutan homogen. Kedua komponen penyusun larutan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan cara penyaringan karena ukuran partikel garam dan air terlalu kecil, jauh lebih kecil dari ukuran pori penyaring yang tersedia.

Dengan demikian, kedua komponen penyusun larutan tersebut dapat melewati kertas saring. Jika menyaring larutan ini, kita tidak akan mendapatkan residu garam dan filtratnya akan tetap berasa asin karena masih mengandung garam. Untuk memisahkan keduanya, kita dapat memilih cara lain dengan memanfaatkan perbedaan sifat fsika yang lain. Air dan garam memiliki perbedaan titik didih yang besar (air 100ºC dan garam dapur 1.465ºC). Jika kita ingin mendapatkan semua komponen penyusun campuran, kita dapat melakukan pemisahan dengan cara destilasi.

Dengan cara destilasi, komponen zat penyusun campuran yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uap ini, kemudian dilewatkan melalui suatu pendingin dan selanjutnya keluar dari pendingin dalam bentuk cairan yang disebut destilat. Komponen yang akan keluar sebagai destilat adalah air murni, sedangkan garam dapur sebagai residunya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa destilasi merupakan cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen zat penyusunnya.

Proses Pengolahan Minyak Bumi (Destilasi Bertingkat)

Minyak bumi adalah hasil penguraian sisa-sisa organisme renik berjuta-juta tahun yang lampau yang tertimbun lapisan-lapisan sedimen. Minyak bumi atau minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dari senyawa-senyawa kimia, terutama hidrogen dan karbon. Campuran ini dipisahkan di industri penyulingan untuk mendapatkan komponen-komponen penyusunnya yang disebut bahan petrokimia atau turunan (derivatif) minyak. Derivatif utama minyak bumi adalah bahan bakar seperti minyak diesel dan bensin.

Minyak mentah dibawa menuju ke tempat penyulingan minyak melalui saluran pipa atau diangkut dengan menggunakan kapal-kapal tanker. Industri penyulingan melakukan proses destilasi fraksionasi untuk memisahkan komponen-komponen minyak mentah.

Destilasi fraksionasi merupakan proses untuk memisahkan petroleum menjadi fraksinya berdasarkan titik didihnya. Gas hasil penyulingan mengandung propana dan butana yang kemudian dimampatkan menjadi cairan yang disebut LPG (Liquefied Petroleum Gasses) atau gas elpiji.

Bensin, kerosin, dan minyak diesel digunakan untuk bahan bakar dikirim ke depo atau tempat penyimpanan. Ter dan sejenis minyak yang lengket lain dipakai dalam ketel uap dan pembangkit listrik. Tidak semua bahan petrokimia dari minyak mentah menjadi bahan bakar. Residu dari destilasi fraksionasi ini dapat dibentuk minyak pelumas, lilin hidrokarbon atau lilin parafin, dan bitumen atau aspal.

Tokoh Proses Pengolahan Minyak Bumi - Edwin Laurentine Drake Sejarah industri minyak modern tidak bisa lepas dari nama Edwin Laurentine Drake (1819—1880) yang dikenal juga sebagai Colonel Drake. Drake mendapat sebutan sebagai ” Bapak Industri Perminyakan Modern” , karena pada tanggal 27 Agustus 1859 untuk pertama kalinya melakukan pengeboran minyak secara komersial di Titusville, Pennsylvania. Penemuannya bermula ketika pada suatu hari mata bornya menyentuh lapisan minyak pada kedalaman 69,5 kaki (± 21 meter). Menurut buku karangan Ida Tarbell pada tahun 1904 yang berjudul ”The History of Standard Oil” menyebutkan bahwa sumur minyak yang dibuatnya bukan merupakan ide Drake, tetapi ide dari pekerjanya yaitu George Bissell.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian dan Contoh Destilasi / Penyulingan (Pengolahan Minyak Bumi)"

Posting Komentar