Rumus dan Contoh Soal Miopi & Hipermetropi (Rabun Jauh & Rabun Dekat)

Rumus dan Contoh Soal Miopi atau Rabun Jauh

Mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya jauh disebut mata miopi atau rabun jauh. Miopi terjadi karena bentuk bola mata terlalu cembung dan tidak dapat memipih. Akibatnya, bayangan benda jatuh di depan retina. Agar mata miopi dapat melihat dengan jelas benda yang letaknya jauh digunakan lensa cekung atau lensa negatif.

Rumus Mata Miopi / Rabun Jauh
Kekuatan lensa negatif yang digunakan oleh penderita miopi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan lensa berikut.
Rumus Mata Miopi / Rabun Jauh
Keterangan:
P : kekuatan lensa (dioptri)
s : titik terjauh mata normal ( f )
s' : titik terjauh mata miopi (m)

Karena jarak titik terjauh mata normal bernilai tak terhingga, kekuatan lensa negatif yang digunakan juga dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Rumus titik terjauh mata miopi
Keterangan:
PR : titik terjauh mata miopi (m)


Contoh Soal Miopi/Rabun Jauh
Untuk membantumu memahami penggunaan rumus di atas, perhatikan contoh soal berikut!

1. Seorang miopi memiliki kemampuan melihat paling jauh pada jarak 4 m. Tentukan kekuatan kacamatanya!
Penyelesaian:
Diketahui:
s = f
s' = -4 m
Ditanyakan: P =. . .?
Jawab:
Contoh Soal Miopi-Rabun Jauh no 1
Jadi, kekuatan lensa yang digunakan orang tersebut adalah -1/4 dioptri.

2. Seorang penderita miopi memiliki kacamata dengan kekuatan -1/2 dioptri. Tentukan
titik terjauhnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
P = -1/2
Ditanyakan: PR =. . .?
Jawab:
P = - 1/PR
-1/2 = -1/PR
PR = 2 m
Jadi, titik terjauhnya adalah 2 meter.


Rumus dan Contoh Soal Hipermetropi atau Rabun Dekat

Jika penglihatan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya dekat maka orang tersebut dikatakan mengalami cacat mata hipermetropi atau rabun dekat. Hipermetropi terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Untuk mengatasi cacat mata hipermetropi, digunakan kacamata lensa positif atau kacamata lensa cembung.

Rumus Mata Hipermetropi/Rabun Dekat
Dengan menggunakan bantuan lensa positif, bayangan benda pada mata hipermetropi dapat jatuh tepat di retina. Kekuatan lensa positif yang digunakan penderita hipermetropi dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut.
Rumus kekuatan lensa Mata Hipermetropi
Keterangan:
s: titik terdekat mata normal (25 cm = 0,25 m)
s': titik terdekat mata hipermetropi (m)

Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
Rumus titik terdekat mata hipermetropi
Keterangan:
PP: titik terdekat mata hipermetropi (m)


Contoh Soal tentang Mata Hipermetropi/Rabun Dekat
Untuk lebih memahami cara penentuan kekuatan lensa mata hipermetropi, pelajarilah contoh soal berikut!

1. Seorang hipermetropi memiliki titik dekat 80 cm. Tentukan kekuatan kacamata agar ia dapat melihat normal!
Penyelesaian:
Diketahui:
s' = -80 cm = -0,8 m
s = 25 cm = 0,25 m
Ditanyakan: P = . . .?
Jawab:
Contoh Soal tentang Mata Hipermetropi no 1
Jadi, kekuatan lensa kacamata orang tersebut adalah 1,75 dioptri.

2. Seorang penderita hipermetropi menggunakan kacamata berkekuatan 2 dioptri.
Tentukan titik dekat orang tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 2 dioptri
Ditanyakan: PP = . . .?
Jawab:
Contoh Soal tentang Mata Rabun Dekat
Jadi, orang tersebut memiliki titik dekat 1/2 m.
Baca juga: 10 Bagian Mata dan Fungsi serta Gambarnya👈

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rumus dan Contoh Soal Miopi & Hipermetropi (Rabun Jauh & Rabun Dekat)"

Posting Komentar