Penjelasan Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi berguna untuk merekayasa organisme maupun komponen organisme untuk menghasilkan barang dan jasa yang penting bagi kehidupan manusia.

Sejarah Perkembangan Bioteknologi

Penerapan bioteknologi sudah dilakukan orang sejak dulu, misalnya dalam pembuatan makanan fermentasi dan pembuatan obat. Makanan dan minuman hasil fermentasi, seperti tempe, tape, bir, yoghurt, dan cuka. Dengan bioteknologi dihasilkan obat-obatan, seperti vaksin hepatitis, antibiotik, dan hormon insulin. Tahun 1797, Edward Jenner menggunakan mikroorganisme hidup untuk menghasilkan vaksin penyakit cacar.

Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap. Semenjak awal diterapkan, sampai dengan tahun 1857 disebut era bioteknologi non-mikrobial. Disebut bioteknologi era non-mikrobial karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme. Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobial) dimulai sejak 1857 setelah
Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasi yang terjadi dalam pembuatan anggur
merupakan hasil kerja mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi melalui proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (di Jepang), tuak, anggur, dan yoghurt.

Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai diguna-kan
untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin. Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri. Setelah perang dunia II dihasilkan produk bioteknologi lain misalnya penisilin dari jamur Penicillium notatum.

Keberhasilan ini diikuti dengan penelitian kemampuan mikroorganisme lain menghasilkan antibiotik dan zat-zat lain seperti vitamin, steroid, enzim, asam amino, dan senyawa-senyawa protein tertentu.
Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan perkembangan di bidang biokimia, biologi seluler, dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa genetika yang akhirnya mengantarkan kita ke suatu era bioteknologi modern. Kini bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai tantangan kehidupan manusia.

Tabel Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi

Beberapa penerapan bioteknologi oleh para ahli dapat kamu lihat pada daftar berikut.
  1. 1750 - 1850 - Orang telah menggunakan cara penanaman kacang-kacangan secara bergantian sehingga tanah menjadi subur.
  2. 1850 - Makanan hewan dan baja kimia telah dihasilkan.
  3. 1856 - Gregor Mendel berhasil menyilangkan sifat-sifat tanaman kacang kapri.
  4. 1864 - Louis Pasteur menemukan bahwa mikroorganisme bisa dimatikan.
  5. 1893 - Robert Koch menciptakan teknik mengkultur bakteri.
  6. 1928 - Alexander Fleming menemukan penisilin.
  7. 1953 - Watson dan Crick mengemukakan struktur DNA
  8. 1973 - Gen diambil dan dipisahkan dari sel.
  9. 1996 - Ian Wilmut dan teman-teman berhasil mengkloning hewan.

Saat ini, bioteknologi dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit pada seseorang secara dini. Bioteknologi dibagi menjadi dua macam, yaitu bioteknologi sederhana (konvensional) dan bioteknologi modern.

Dalam bioteknologi, manusia memanfaatkan sel hewan dan sel tumbuhan atau mikroorganisme, misalnya jamur, bakteri, dan kapang. Penerapan bioteknologi didukung oleh berbagai ilmu, seperti mikrobiologi (cabang biologi yang mempelajari mikroba atau jasad renik), biologi sel (mempelajari sel), genetika (cabang biologi yang mempelajari sifat-sifat keturunan), dan biokimia (cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek kimia pada makhluk hidup).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penjelasan Sejarah Singkat Perkembangan Bioteknologi"

Posting Komentar