Setiap bulan, seorang wanita normal yang
sudah memasuki masa akil balig atau dewasa akan mengalami menstruasi. Pelajar
wanita SMA kelas XI seperti Anda sebagian besar umumnya sudah mengalami
peristiwa ini, sehingga Anda dapat menceritakan dan menjelaskan menstruasi
sesuai pengalaman Anda.
Menstruasi terjadi karena sel telur yang
dilepaskan folikel tidak dapat dibuahi oleh sel sperma. Seperti sudah
dijelaskan sebelumnya, bahwa setelah pelepasan sel telur, maka folikel
akan kosong, selanjutnya akan
membentuk korpus luteum yang berwarna kuning.
Korpus luteum ini akan memacu
terbentuknya hormon progesteron. Hormon ini akan
menyebabkan terjadinya penebalan dinding
rahim atau endometrium, tetapi hormon ini akan mengalami penurunan jumlah, kemudian korpus luteum akan berdegenerasi,
yang diikuti peluruhan yang disebut dengan peristiwa menstruasi.
Akibatnya, terjadi pendarahan
yang disebut dengan peristiwa menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa luruhnya
sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama-sama dengan
selaput lendir dinding rahim yang merupakan lapisan yang kaya pembuluh darah.
Masa menstruasi berlangsung
selama 2 - 7 hari. Setelah itu siklus yang baru akan dimulai. Diawali dengan pulihnya kembali dinding
endometrium, selanjutnya FSH mulai dihasilkan lagi dan mempengaruhi pembentukan
sel telur kembali.
Kejadian seperti ini akan terjadi berulang-ulang,
lalu berhenti untuk sementara waktu pada saat terjadinya kehamilan, lalu akan
terjadi lagi setelah kelahiran.
Siklus Menstruasi:
Pada umumnya,
siklus menstruasi ini terjadi setiap 28 hari. Pada hari pertama sampai keempat
belas terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh
hormon FSH yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Pada perkembangan ini, sel
oogonium akan membelah secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur yang yang
haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak (folikel
de Graaf), folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang
merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Masa pertumbuhan folikel ini disebut fase
folikel.
Dalam siklus menstruasi, estrogen
berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu endometrium yang habis
terkelupas saat menstruasi. Selain itu, estrogen juga menghambat
pembentukan FSH dan
memerintahkan hipofisis untuk menghasilkan LH yang berfungsi
merangsang folikel
Graaf yang masak untuk melakukan ovulasi yang terjadi pada hari
keempat belas. Selain
itu, LH merangsang folikel yang telah kosong ini menjadi badan kuning (korpus
luteum). Kemudian, badan ini menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi
mempersiapkan endometrium untuk menerima embrio sehingga endometrium
menjadi tebal dan
lembut serta banyak mengandung pembuluh darah. Selain itu, progesteron juga
berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH. Adanya progesteron mengakibatkan
korpus luteum
mengecil dan mengalami degenerasi dan hilang, maka pembentukan progesteron pun
terhenti. Akibatnya, pemberian makanan kepada endometrium terhenti, endometrium
kemudian mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah pendarahan
(menstruasi).
Perlu diketahui:
- Seorang wanita mengalami
ovulasi setelah hari ke-13 sampai 15 dari hari mulainya menstruasi.
- Masa subur wanita berawal dari
sejak dia mengalami menstruasi dan berakhir ketika dia mengalami menopouse.
Mengapa seorang wanita yang sudah
menopouse (tidak mengalami haid lagi) tidak dapat menghasilkan sel telur?
Hal ini terjadi karena semua oosit primer
yang terbentuk akan mengalami deradasi. Usia menopouse berkisar antara 45-50
tahun ke atas. Pada saat itu banyak perubahan yang dialami oleh seorang wanita.
Berbagai gejolak terjadi, antara lain adalah mudah, murah, mudah tersinggung,
cemas, cepat letih, dan sulit bernapas. Pada satu di antara delapan wanita,
gejala ini akan terjadi cukup parah sehingga perlu pengobatan secara medis.
Pada saat seorang wanita mengalami
menopouse dikatakan in-dung telurnya mengalami masa pensiun secara gen dan
progesteron pun juga akan berhenti. Akibatnya akan terjadi beberapa hal pada
wanita, antara lain dapat mengalami kecenderungan tulang keropos (osteoporosis).
Selain itu, peluang untuk mendapat serangan jantung lebih besar. Berdasarkan
hal ini berarti dapat kita
ketahui bahwa indung telur tidak hanya sekedar pabrik penghasil sel-sel telur
saja, tetapi lebih dari itu merupakan satu organ tubuh yang penting, walaupun seorang
wanita dapat hidup namun tidak normal tanpa memiliki indung telur ini
Terima kasih ya informasinya sangat mebantu
BalasHapussamasama, semoga bahasan tentang menstruasi ini membantu :D
Hapussilahkan berkunjung kembali