sel bakteri masih sangat sederhana yang
tersusun atas dinding sel dan isi sel. Permukaan paling luar dilindungi oleh
kapsul berupa lapisan lendir yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan.
Akan tetapi untuk bakteri
penyebab penyakit, kapsul ini berfungsi untuk menginfeksi inangnya (daya
virulensi).
Adapun pada lapisan di dalamnya
terdapat dinding sel yang sangat kaku sehingga bisa memberikan bentuk dari
bakteri itu sendiri, juga berfungsi untuk melindungi isi sel. Dinding sel ini
tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun dari hemiselulosa dan senyawa pektin
yang mengandung nitrogen dan lebih mendekati sel hewan dibandingkan sel tumbuhan.
Berdasarkan dinding selnya, bakteri
dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif (jika timbul warna apabila
diwarnai dengan tinta) dan bakteri gram negatif (tidak menimbulkan warna
apabila diwarnai dengan tinta).
A. Struktur Utama di Luar Dinding
Sel
Struktur utama di luar dinding adalah flagela,
pili, dan kapsul.
1) Flagelum (jamak: Flagela)
Bentuk flagela seperti rambut yang teramat
tipis, mencuat menembus dinding sel, fungsinya untuk pergerakan pada sel
bakteri. Flagela terdiri atas tiga bagian, yaitu tubuh dasar, struktur seperti
kait, dan sehelai filamen panjang di luar dinding sel. Panjangnya beberapa kali
lebih panjang dari selnya, tetapi diameternya jauh lebih kecil dari diameter
selnya.
Perlu di ketahui ada beberapa
bakteri yang tidak memiliki flagelum yang disebut atrik. Berdasarkan letak dan
jumlahnya, terdapat empat macam bakteri, yaitu monotorik, (memiliki satu
flagelum pada salah satu ujung sel bakteri), lopotrik (memiliki dua/lebih
flagela pada salah satu ujung sel bakteri), amfitrik (memiliki dua/lebih
flagela di kedua ujung sel bakteri), dan peritrik (memiliki flagela di
seluruh permukaan sel bakteri).
2) Pili (Fimbriae)
Bentuknya seperti filamen, tetapi bukan
flagela, banyak terdapat pada bakteri gram negatif. Ukurannya lebih kecil,
lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela. Pili ini tidak berfungsi untuk
pergerakan, tetapi berfungsi sebagai pintu gerbang masuknya bahan genetik selama
berlangsungnya perkawinan antarbakteri.
Selain itu, pili juga mempunyai
fungsi lain, yaitu sebagai alat untuk melekatkan pada berbagai permukaan jaringan
hewan atau tumbuhan yang merupakan nutriennya. Contohnya, Sex pilus.
3) Kapsul
Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa
lapisan lendir. Ukurannya dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya. Kapsul bakteri
mempunyai arti penting bagi bakteri maupun organisme lain. Bagi bakteri, kapsul
merupakan penutup/pelindung dan juga sebagai gudang makanan cadangan. Selain itu,
dapat pula menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi.
B.Struktur di Sebelah Dalam
Dinding Sel
Struktur paling umum yang
terdapat di dalam dinding sel bakteri adalah sebagai berikut.
1) Membran Sitoplasma
Membran ini amatlah penting karena
berfungsi mengendalikan keluar masuknya substansi kimiawi dalam larutan sel,
yaitu mampu mengambil dan menahan nutrien seperti gula, asam amino, mineral,
dalam jumlah yang sesuai dan membuang kelebihan nutrien atau produk-produk
buangannya.
Selain itu, juga berfungsi
sebagai tempat perlekatan flagelum. Membran sitoplasma merupakan membran plasma
yang membungkus sitoplasma beserta isinya. Bagaimana jika membran ini pecah
atau rusak? Apakah sel bakteri akan mati? Coba Anda pikirkan bersama
teman-teman satu kelas!
2) Mesosom
Apabila membran sitoplasma mengalami
pelipatan ke arah dalam/ invaginasi, maka akan menghasilkan suatu
struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan
membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel
dan pembelahan nukleus.
3) Sitoplasma dan
Struktur-Struktur di Dalamnya
Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat
koloid dan berisi semua zat yang diperlukan untuk kehidupan sel. Bahan sel yang
dikandungnya antara lain seperti berikut.
a) Daerah sitoplasma, berisi
partikel-partikel RNA protein (ribosom). Ribosom ini merupakan biosintesis
protein, dijumpai pada semua sel, baik eukariotik/ prokariotik.
b) Daerah nukleus, bahan
nukleus/DNA di dalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat sel dan terikat
pada mesosom sitoplasma. Bahan ini sebagai alat genetik yang terdiri atas
kromosom.
c) Bagian zat alir, mengandung
nutrien terlarut yang terbentuk sebagai tubuh inklusi. Pada bagian tubuh ini
terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini
menumpuk maka akan membentuk granul/ globul di dalam sitoplasma. Contohnya,
bakteri Thiobacillus thioparus yang menumpuk sejumlah besar sulfur yang
tampak seperti granul.
4) Plasmid dan Endospora
Pada umumnya bakteri memiliki plasmid
berbentuk seperti cincin yang terdapat di dalam sitoplasma. Fungsinya untuk pertahanan
sel bakteri terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Sama halnya dengan
plasmid dalam keadaan lingkungan yang jelek, bakteri tersebut akan membentuk endospora.
Endospora ini sebenarnya adalah spora/struktur yang berdinding tebal,
pembentukannya terjadi di dalam sel bakteri. Endospora ini tahan terhadap panas
dengan batas sekitar 120° C. Jika kondisi telah membaik, maka endospora akan
bisa tumbuh menjadi bakteri seperti semula.
Makasih sudah membantu :v
BalasHapussama2 kawan, selamat belajar struktur bakteri :)
Hapus