Tanpa sistem saraf pusat, kemungkinan
kita menjadi makhluk yang tak berdaya dan tidak bisa melakukan apapun. Sebab,
di dalam sistem saraf pusat tubuh kita terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Dua bagian tubuh inilah yang menjadi sentral pusat koordinasi
tubuh kita.
Pada manusia,
otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh suatu tulang. Tulang yang
melindungi otak adalah tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ penting ini juga dilindungi
oleh suatu lapisan pembungkus yang tersusun dari jaringan pengikat. Lapisan ini
disebut meninges.
Meninges terbagi menjadi tiga lapisan,
meliputi lapisan dalam disebut piameter;
lapisan tengah disebut arachnoid;
dan lapisan dalam disebut durameter.
Di antara piameter dan arachnoid terdapat ruangan yang berisi cairan, disebut ruang
sub-arachnoid. Cairannya dinamakan
cairan
serebrospinal. Fungsi cairan ini adalah sebagai bantalan
yang meredam guncangan saat terjadi benturan pada otak dan sumsum tulang
belakang. Di dalam otak dapat terjadi benturan misalnya antara otak dengan
tulang kepala. Sedangkan pada sumsum tulang belakang, benturan yang terjadi
antara sumsum tulang belakang dengan tulang belakang.
1.Otak
Manusia di dunia mempunyai
kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat pandai atau sering disebut
jenius, ada orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan adapula orang yang
bodoh atau kurang cerdas.
Mengapa terdapat
perbedaan kecerdasan pada setiap orang?
Pusat kecerdasan tersebut terletak di dalam otak. Otak manusia
dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti
alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat
terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat
komputer, dapat terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat
tersimpan di sana.
Apabila Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka
otak akan menampilkan kembali semacam rekaman atas peristiwa itu.
Otak
manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian
mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh,
sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh.
Otak dibungkus
oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges.
Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi
sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan.
Pada tengkorak
lapisan terluar dari meninges disebut duramater,
lapisan tengah disebut dengan arachnoid
dan lapisan
terdalam, yaitu piamater. Otak memiliki empat kamar berupa
ventrikel yang terisi juga oleh cairan serebrospinal. Sel-sel yang melapisi
ventikel dilengkapi dengan silia yang
berfungsi untuk menjaga agar cairan serebrospinal tetap
beredar. Antara dua ventrikel terdapat alas kapiler yang luas sehingga dapat
memungkinkan pertukaran bahan antara darah dan cairan serebrospinal.
Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf kranial. Adapun otak
sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang
untuk mengetahui lebih mendetail dapat di simak penjelasan di bawah ini!
a) Otak Besar
Otak
besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol
yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan,
yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan,
sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan
bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat
berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan
semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara,
berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.
(1) Korteks
Korteks
merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu,
yaitu massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat
sehingga dapat memperluas permukaannya.
(2) Lapisan Dalam
Pada lapisan ini
terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih. Di bagian otak
besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan
kelenjar pineal. Talamus
merupakan penjaga
pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan sensori yang sampai ke otak
harus melalui talamus terlebih dahulu agar dapat dirasakan secara sadar,
kecuali bau semua rangsangan dari reseptor diterima talamus dan kemudian
diteruskan ke area sensorik serebrum.
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi
bagi banyak kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus juga berfungsi
untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah. Hipotalamus juga merupakan
penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lain oksitosin dan ADH (antideuretik hormon) yang
tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta TSH (hormon perangsang
tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus anterior pada
pituitari.
Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai
berikut.
(1) Lobus
Osksipitalis
Daerah ini
berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan
mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita
membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat
di daerah penglihatan pada lobus oksipitalis. Coba Anda perhatikan daerah daerah
otak yang mempengaruhi fungsi organ tubuh manusia pada gambar berikut:
(2) Lobus Temporalis
Bagian ini
berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat meningkatkan metabolisme
daerah pembicaraan pada lobus temporalis.
(3) Lobus Frontalis
Daerah ini
berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar,
memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi
bergantung kepada kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah
penelitian (tahun 1848 oleh Phineas
P. Gage) ternyata
kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku
manusia. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada manusia ditemukan ternyata
kerusakan ini mengakibatkan karakter seseorang yang sebelumnya tenang dan
bersungguh-sungguh bisa berubah
menjadi sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu,
dan tidak sopan.
(4) Lobus Parientalis
Daerah ini
terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan lobus parientalis
terdapat lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah
Rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin,
tekanan, dan sentuhan.
b) Otak Tengah
Otak
tengah disebut juga disensefalon
dan terletak di
depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak
mencolok.
Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak
depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga berfungsi
menjaga keseimbangan. Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke
atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler
yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi formasi
retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat
mengakibatkan kematian.
c) Otak Belakang
Otak
belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata (sumsum
lanjutan) dan serebelum (otak kecil). Masing-masing bagian tersebut memiliki
koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.
(1) Medula Oblongata
Bagian ini tampak
seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi
fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula
oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara
lain menstimulasi otot-otot
antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan
untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter
arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi
kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin,
bersendawa, dan muntah.
Medula oblongata
ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum
lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli).
(2) Serebelum (otak kecil)
Serebelum terdiri
atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah untuk
mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot,
posisi, dan keseimbangan tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat
mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot tubuh.
2) Sumsum Tulang Belakang
(Medula Spinalis)
Sumsum tulang
belakang (medula
spinalis)
merupakan lanjutan ke bawah dari medula oblongata. Sumsum tulang belakang ini terletak
memanjang dari ruas tulang leher sampai dengan antara
tulang pertama dan kedua.
Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.
a) Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak.
Informasi melalui
neuron sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron.
b) Sebagai pusat dari gerak refleks, misalnya refleks menarik diri.
Irisan melintang
menunjukkan bagian luar berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dam
akson, sedangkan bagian dalam berwana abuabu. Pada bagian yang berwarna abu-abu
inilah terdapat cairan serebrospinal, seperti yang terdapat pada otak.
Cairan ini tepatnya terletak di saluran tengah yang berhubungan dengan rongga
ventrikel dalam otak. Bagian tengah yang berwarna abu-abu ini jika dilihat
seperti huruf H. bagian ini mengandung badan saraf motorik yang mempunyai akson
menuju ke efektor dan juga mengandung saraf sensorik.
0 Response to "Sistem Saraf Pusat | Fungsi dan Susunan Saraf Pusat (Otak dan Sumsum Tulang Belakang)"
Posting Komentar