Jamur Lendir (Ciri-Ciri, Contoh Jamur Lendir) | Myxomycota dan Acrasiomycota

Jamur lendir ini dikenal sebagai jamur lendir karena mempunyai masa berlendir yang menyebar dalam daur hidupnya yang disebut dengan plasmodium’. Plasmodium ini mempunyai banyak nukleus. Apa yang dimaksud dengan ‘plasmodium’?. Plasmodium merupakan masa protoplasma yang telanjang (tanpa dinding), ukuran dan warnanya sangat beragam, dan dapat berubah-ubah bentuknya pada saat merayap di atas permukaan substrat atau medium yang ditempatinya. Dalam keadaan yang menguntungkan, misalnya tersedia makanan, maka plasmodium dapat bergerak-gerak seperti Amoeba menyerbu makanannya tersebut sambil tumbuh, sehingga ukurannya semakin bertambah.
      Apabila keadaan tidak sesuai untuk pertumbuhan, misalnya kekeringan atau tidak ada makanan, maka organisme ini menjadi tidak aktif dan akan berubah sifatnya menjadi tubuh buah/tangkai-tangkai yang akan menghasilkan spora seperti jamur. Spora tersebut akan tumbuh dan berkembang,
kemudian menjadi matang. Setelah matang, akan pecah dan akan menyebar dibantu oleh angin. Jika jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah dan membentuk sel-sel tunggal yang bergerak dengan flagela dan pseudopodia. Selanjutnya, sel-sel itu berpasangan dan mulailah terjadinya
pembentukan plasmodium yang baru.
Dengan keunikan dalam daur hidupnya, maka jamur ini dikelompokkan dalam anggota Protista seperti jamur. Agar lebih jelas, cobalah amati gambar dibawah ini:
Pertumbuhan Myxomycota
Keterangan:
a) Tahapan plasmodium/amoeboid
b) Berkumpul dan bergerak memusat
c) Bentukan seperti siput tak bercangkang bergerak menuju cahaya
d) Pergerakan berhenti, mulai terbentuknya sporangium
e) Kepala sporangium (badan buah)
f) Sporangium saling berkumpul

Ciri-ciri jamur lendir adalah sebagai berikut:
a. bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan massa protoplasma tidak berdinding;
b. berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak;
c. struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba, berbentuk seperti lendir (plasmodium), tetapi cara berkembang biaknya menyerupai Fungi;
d. berkembang biak secara aseksual dan seksual. 
      Pencernaan makanan yang dilakukan pada fase vegetatif (aseksual) dilakukan menyerupai Amoeba. Pada tingkat dewasa, Plasmodium akan membentuk kotak spora seperti pada Fungi. Setelah matang, kotak spora ini akan pecah dan mengeluarkan spora. Spora yang berkecambah
akan membentuk sel gamet yang menyerupai Amoeba. Sel-sel gamet ini bersifat haploid dan akan melakukan singami atau peleburan dua gamet dengan ukuran yang sama dan tidak dapat dibedakan antara sel jantan dan betina yang akan menghasilkan zigot;
e. biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.

      Makanan apa saja yang dibutuhkan jamur tersebut? Jika kita lihat dari tempat hidupnya, yaitu hidup di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, tanah lembap, maka makanan yang dibutuhkan adalah bahan organik, bakteri, daun, atau kayu-kayu yang mati.
(a) Jamur lendir Physarum merupakan jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan, dan (b) Dictyostelium merupakan jamur lendir bersekat, sel-selnya dapat dipisahkan

     Perhatikan contoh dari jamur lendir antara Physarum dan Dictyostelium! 
       Berdasarkan gambar terlihat adanya perbedaan, yaitu ada tidaknya sekat. Untuk itulah jamur lendir ini dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu jamur lendir tidak bersekat seperti Physarum dimasukkan dalam Myxomycota dan jamur lendir bersekat seperti Dictyostelium discoideum dimasukkan dalam Acrasiomycota. Apa perbedaan kedua tipe jamur tersebut? Karena Myxomycota tidak bersekat maka sel-selnya tidak dapat dipisahkan dan mempunyai banyak inti, sedangkan yang bersekat Acrasiomycota berupa kumpulan sel-sel yang dapat dipisahkan.
     Apa peranan jamur lendir bagi kehidupan? Sama halnya dengan jamur air, beberapa jamur lendir jika hidup parasit pada tanaman akan menginfeksi akar tanaman yang menyebabkan pembengkakan akar dan penyakit yang dikenal dengan ‘bengkak akar’. Tanaman yang terserang jamur ini akarnya akan membusuk dan lama kelamaan akan mati. Infeksi terjadi bila zoospora menembus anak akar tanaman inangnya dan segera menjadi miksamoeba (organisme amoeboid yang telanjang) yang tumbuh menjadi plasmodium.
       Selanjutnya, plasmodium akan tumbuh sehingga ukurannya bertambah yang mengakibatkan akar-akar tanaman inang membengkak. Saat infeksi itu berlangsung, spora-spora pun ikut terbentuk dan akan menghuni sel-sel tanaman inang sampai sel-sel itu menjadi busuk, kemudian spora-spora dibebaskan dan siap menginfeksi bibit tanaman baru, seperti pada kubis dan kentang yang dapat rusak sehingga menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan akhirnya akan mati sebelum waktunya. Misalnya, Phytium penyebab penyakit rebah semai yang merusak bibit tanaman.

Jamur lendir (Mycomycota) dibedakan menjadi dua tipe, yaitu Acrasiomycota dan Myxomycota.
a. Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
      Acrasiomycota dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat Plasmodium membesar dan inti sel membelah sel individu tetap terpisah saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. Saat makanan berkurang zat kimia yang dikeluarkan oleh Amoeba akan bergabung membentuk Plasmodium. Plasmodium akan bergerak ke arah cahaya. Pada saat ada makanan, Plasmodium akan berhenti bergerak dan membentuk tubuhnya yang mengandung spora reproduksi. Pada saat kondisi menguntungkan, spora yang tertinggal akan membentuk Amoeba baru dan siklus akan berulang.
b. Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
       Myxomycota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat. Jamur ini berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Jamur lendir hidup di batang kayu yang membusuk, tanah lembap, sampah basah, kayu lapuk, dan di hutan basah.
       Jamur lendir dapat berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif Plasmodium bergerak amoeboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam vakuola makanan. Sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa, Plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet
yang bersifat haploid, kemudian sel gamet ini melakukan singami. Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa.
       Pada Myxomycota, massa berinti banyak yang disebut Plasmodium (jangan dikacaukan dengan plasmodium penyebab malaria), bergerak berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, kayu busuk untuk memakan bakteri. Plasmodium mempunyai banyak inti, tetapi tidak dapat dibagi menjadi beberapa sel-sel terpisah. Myxomycota yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. Saat Plasmodium membesar, intinya membelah. Sebaliknya, pada Acrasiomycota, sel-sel
individu tetap terpisah saat mereka bergabung membentuk pseudoplasmodium atau massa multiseluler.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jamur Lendir (Ciri-Ciri, Contoh Jamur Lendir) | Myxomycota dan Acrasiomycota"

Posting Komentar