Ciri Tumbuhan Paku, Siklus Hidup Tumbuhan Paku, dan Perkembangbiakan Tumbuhan Paku

A. Ciri Tumbuhan Paku
       Apabila kita membicarakan ciri tumbuhan paku, tentu akan dipelajari ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuhnya. Ukuran tubuh tumbuhan paku amat bervariasi, tingginya antara 2 cm hingga 5 m. Bentuknya pun amat beragam. Ada yang berbentuk lembaran, perdu, pohon, dan ada yang seperti tanduk rusa. Struktur tubuhnya jelas mempunyai kormus. Artinya, kita sudah bisa membedakan antara akar, batang, dan daunnya. Namun demikian, tumbuhan ini tidak menghasilkan biji. Karena itu, alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama yakni melalui spora.
       Akar tumbuhan paku bersifat endogen dan tumbuh ke samping ari batang. Batangnya bercabang-cabang menggarpu (dikotom) atau jika membentuk cabang-cabang ke samping, cabang-cabang baru tersebut tidak pernah keluar dari ketiak daun. Pada batang terdapat banyak daun yang dapat tumbuh terus sampai lama.Umumnya daun masih lebih primitit daripada daun tumbuhan tingkat tinggi sehingga disebut mikrofil.
       Di dalam akar, batang, dan daun telah terdapat jaringan pengangkut yang tersusun atas bagian floem dan xilem yang belum terdapat pada tumbuhan lumut. Berkas-berkas pengangkut ini umumnya tersusun konsentris amfi kribal (xilem di tengah dikelilingi oleh fl oem) dan di dalam batang sering terdapat lebih dari satu berkas pengangkut. Adanya berkas pengangkut menambah kekuatan untuk mendukung tunas-tunas, sehingga tumbuhan paku berkembang menjadi tumbuhan darat dengan cabang-cabang, bahkan telah membentuk pohon seperti yang dikenal dengan paku tiang, contohnya adalah Cyathea sp. Perhatikan gambar berikut ini:
      Daun tumbuhan paku terdiri atas dua macam. Daun yang berukuran kecil dan bersisik yang disebut mikrofil. Sementara, daun yang berukuran besar, dinamakan makrofi l. Inilah karakteristik dari tumbuhan paku. Daun merupakan tempat pembentukan sporangium dan spora. Sporangium
tersebut kadang-kadang juga terbentuk dalam ketiak daun, dan hanya pada beberapa paku dengan tingkat perkembangan yang rendah sporangium langsung terbentuk pada ujung tunas. Kumpulan sporangium pada daun disebut sorus, dan daun tersebut disebut sporofil. Daun selain sporofil adalah daun yang berfungsi untuk fotosintesis dan disebut daun tropofil. Sporofil seringkali terkumpul menjadi organ khusus yang terletak di ujung batang atau cabang, disebut strobilus.

B. Siklus Hidup Tumbuhan Paku
     Pada tumbuhan paku juga terjadi siklus hidup atau pergiliran dua keturunan atau juga disebut daur hidup, yaitu keturunan gametofit dan sporofit. Perhatikan gambar sikus hidup tumbuhan paku berikut ini:
Contoh yang akan kita bahas adalah siklus hidup paku pakis. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium atau protalus. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu. Bentuk protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada tempat tumbuhnya dengan rizoid. Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium yang masing-masing merupakan penghasil sel jantan dan sel betina yang dalam perkembangan selanjutnya akan bertemu dan melebur menghasilkan zigot. Zigot kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku inilah yang merupakan keturunan yang diploid, yaitu sporofit. Jadi di dalam siklus hidup tumbuhan paku sporofi t adalah generasi yang dominan. Selanjutnya, pada keturunan sporofit, tumbuhan paku akan menghasilkan spora. Dan kemudian spora tersebut akan tumbuh menjadi protlium, demikian seterusnya siklus hidup berlanjut.
      Sebagian besar paku adalah homospora, yang berarti menghasilkan satu jenis spora yang sama besar. Pada jenis paku lain ditemukan tipe heterospor, yaitu jenis paku yang mengasilkan dua macam spora yang ukurannya tidak sama. Terdapat pula tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk luarnya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya. Tumbuhan ini dinamakan paku peralihan antara homospora dan heterospora.

C. Perkembangbiakan Tumbuhan Paku/Pteridophyta
       Tumbuhan paku pada perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit. Gametofitnya memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya.
Protalium ini terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium
yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi bawah protalium di antara rizoidnya. Amati gambar berikut:
      Sporofit pada paku sangat berbeda dengan sporofit pada lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama. Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku. Agar lebih jelas mengetahui daur hidup tumbuhan paku, lihatlah gambar dibawah ini:
      Berdasarkan gambar, urutan daur hidup tumbuhan paku seperti berikut ini: mula-mula dari spora tumbuh protalium berbentuk benang dan mempunyai rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase ini berlangsung hanya pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel yang terus menerus dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada substratnya. Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak menghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah. Arkegonium baru terbentuk setelah protalium mendapatkan kesempatan yang cukup lama berasimilasi, jadi sudah cukup mengumpulkan persediaan makanan, sedangkan anteridium sudah dibentuk terlebih dahulu.
     Bagaimana jika keadaan makanan sangat buruk, apakah arkegonium akan terbentuk?
Anteridium yang dibentuk pada mulanya berupa tonjolan berbentuk papil, kemudian terbagi oleh suatu dinding pemisah berbentuk corong. Jika anteridium sudah masak, sel-sel yang melingkar dan terisi lendir akan mengembang kemudian akan terlepas. Demikian pula spermatid berbentuk bulat yang terdapat dalam anteridium akan menggembung dan terlepas, dan tiap spermatid mengeluarkan satu spermatozoid dengan banyak bulu cambuk. Apabila arkegonium sudah masak yang ditandai dengan membuka pada ujungnya, maka spermatozoid bergerak masuk ke dalam arkegonium menuju ke sel telur sehingga terbentuklah embrio.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ciri Tumbuhan Paku, Siklus Hidup Tumbuhan Paku, dan Perkembangbiakan Tumbuhan Paku"

Posting Komentar