Nemathelminthes (Ciri-Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, dan Peranan Nemathelminthes)

1) Ciri-Ciri Nemathelminthes
      Tubuh dari cacing Nemathelminthes ini gilig, tidak bersegmen, kulitnya halus, licin, dan dilapisi oleh kutikula. Apabila dipotong tubuhnya, akan terlihat tubuhnya bersifat bilateral simetris dan termasuk golongan hewan yang triplobastik pseudoselomata. Terlihat juga mulut dan anus di dalamnya juga terdapat usus, jadi sistem pencernaannya sudah lengkap. Tahukah Anda cacing ini tidak memiliki sistem pembuluh darah
dan sistem pernapasan? Bagaimana dia melakukan pernapasan? Coba Anda pikirkan!


2) Perkembangbiakan Nemathelminthes
      Pernahkah Anda melihat cacing tanah? Cacing tanah ada yang besar dan ada pula yang kecil? Bila cacing tanah itu besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila cacing tanah itu kecil, berarti merupakan cacing jantan. Jika Anda amati, cacing jantan ini mempunyai bagian ekor (posterior)
di dekat lubang anus yang terdapat tonjolan disebut penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing betina tidak memilikinya. Dengan demikian reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.
 
3) Klasifikasi atau Jenis-Jenis Nemathelminthes
      Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup.
 Filum Nemathelminthes dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Kelas Nematoda dan Kelas Nematomorpha. Berikut uraian tentang kedua kelas tersebut.
a. Kelas Nematoda
      Nematoda merupakan cacing benang berwarna putih atau putih pucat. Ukuran tubuhnya kecil dan ada yang hanya beberapa milimeter. Tubuhnya dilindungi kutikula, licin atau bergaris-garis sirkuler dengan 4 garis memanjang. Contoh cacing anggota kelas ini adalah Ascaris lumbricoides dan Wuchereria brancofti.
1) Ascaris lumbricoides
       Cacing ini sering juga disebut sebagai cacing perut atau cacing gelang. Panjang tubuhnya bisa mencapai 49 cm, hidup parasit di usus halus manusia, menyebabkan penyakit cacingan. Di dalam usus, cacing ini membentuk enzim yang menghambat produksi enzim pencernaan. Untuk melindungi dirinya dari getah pencernaan manusia, permukaan tubuh cacing tersebut licin dan tertutup lapisan kutikula. Secara morfologi, cacing jantan lebih lebih kecil daripada cacing betina. Perhatikan gambar berikut ini:
2) Wuchereria brancofti
      Cacing ini merupakan penyebab penyakit fi lariasis atau elephantiasis (kaki gajah). Di dalam tubuh manusia, cacing tersebut menyumbat pembuluh limfa (getah bening), sehingga mengakibatkan pembengkakan tubuh terutama pada kaki sehingga membesar. Oleh karena itu disebut kaki gajah. W. brancofti merupakan cacing berukuran kecil dan keras, hidup di dalam pembuluh getah bening (limfa) manusia ketika dewasa. Larva cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Culex sp. yang membawa larva mikrofi laria. Di dalam tubuh manusia, larva tersebut tumbuh pada jaringan tubuh terutama di bagian kaki dan skrotum.
b. Kelas Nematophora
       Tubuh Nematophora dilapisi kutikula yang polos dantidak bercincin. Larvanya hidup parasit pada tubuh manusia atau arthropoda, dan setelah dewasa cacing tersebut hidup bebas di air tawar dan laut. Contoh cacing yang termasuk anggota kelas ini adalah Gordius sp. dan Nectonema sp.

4) Peranan Nemathelminthes dalam Kehidupan
     Karena cacing ini hidup sebagai parasit pada makhluk hidup, maka bersifat merugikan kehidupan manusia. Sedangkan pada cacing tanah yang menyuburkan tanah tentu berguna sebagai sarana pertanian atau perkebunan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nemathelminthes (Ciri-Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, dan Peranan Nemathelminthes)"

Posting Komentar