Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Resonansi dapat terjadi jika frekuensi kedua benda sama. Dengungan yang kedua pada kegiatan di atas akan lebih keras daripada dengungan yang pertama. Jika percobaan dilanjutkan, dengungan yang terjadi akan semakin keras. Semakin panjang kolom udara, semakin kuat resonansinya. Kolom udara akan beresonansi apabila panjang kolom udara adalah 1/4 λ , 3/4 λ , 5/4 λ , dan seterusnya.
Peristiwa resonansi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
1. Telinga manusia
Kita dapat mendengar bunyi karena adanya peristiwa resonansi pada telinga kita. Di dalam telinga terdapat selaput gendang telinga. Selaput ini sangat tipis dan mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik.
2. Alat musik
Alat musik akustik seperti seruling, biola, drum, dan gitar memanfaatkan resonansi agar diperoleh bunyi yang merdu. Alat musik tradisional, seperti gamelan juga memanfaatkan peristiwa resonansi.
3. Rongga mulut katak
Katak dapat mengeluarkan bunyi yang sangat keras karena resonansi yang terjadi pada rongga mulut katak. Rongga mulut katak dapat mengembang sedemikian rupa sehingga menyerupai selaput tipis. Pada selaput tipis inilah terjadi peristiwa resonansi.
Peristiwa resonansi ada juga yang merugikan manusia karena menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan. Oleh karena itu, manusia berusaha untuk menghilangkan atau mencegahnya. Contohnya resonansi yang merugikan antara lain resonansi pada mesin, resonansi pada pesawat, dan resonansi pada mobil.
Kotak gitar dibuat berlubang agar berisi udara. Bila senar dipetik udara dalam kotak ikut bergetar. Resonansi udara ini memperkuat bunyi yang dihasilkan oleh getaran senar.
2) Harmonika
Di dalam harmonika terdapat ruang yang berisi udara. Bila harmonika ditiup maka udara yang berada di dalam ruang itu ikut bergetar. Dengan demikian bunyi menjadi lebih kuat.
3) Kentungan
Lubang kentungan memungkinkan terbentuknya kolom udara. Jika kentungan dipukul udara dalam kentungan beresonansi sehingga bunyi makin kuat.
4) Seruling
Bila lubang A ditiup, maka kolom udara dalam seruling beresonansi sehingga timbul bunyi yang diperkuat.
5) Kendang/beduk
Kendang berupa tabung yang kedua ujungnya ditutup kulit hewan. Sehingga terbentuk kolom udara. Bila kendang dipukul/ditabuh kolom udara ikut bergetar sehingga memperkuat bunyi.
6) Gender
Bilah-bilah gender bergetar jika dipukul. Getaran bilah diperkuat oleh kolom udara dalam tabung di bawah bilah. Bunyi diperkuat oleh resonansi kolom udara tersebut.
Keterangan:
l : panjang kolom udara ke-n pada saat resonansi (m)λ : panjang gelombang (m)
n : 1, 2, 3, . . .
Peristiwa resonansi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
1. Telinga manusia
Kita dapat mendengar bunyi karena adanya peristiwa resonansi pada telinga kita. Di dalam telinga terdapat selaput gendang telinga. Selaput ini sangat tipis dan mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik.
2. Alat musik
Alat musik akustik seperti seruling, biola, drum, dan gitar memanfaatkan resonansi agar diperoleh bunyi yang merdu. Alat musik tradisional, seperti gamelan juga memanfaatkan peristiwa resonansi.
3. Rongga mulut katak
Katak dapat mengeluarkan bunyi yang sangat keras karena resonansi yang terjadi pada rongga mulut katak. Rongga mulut katak dapat mengembang sedemikian rupa sehingga menyerupai selaput tipis. Pada selaput tipis inilah terjadi peristiwa resonansi.
Peristiwa resonansi ada juga yang merugikan manusia karena menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan. Oleh karena itu, manusia berusaha untuk menghilangkan atau mencegahnya. Contohnya resonansi yang merugikan antara lain resonansi pada mesin, resonansi pada pesawat, dan resonansi pada mobil.
Contoh Resonansi pada beberapa sumber bunyi
1) Gitar dan sejenisnyaKotak gitar dibuat berlubang agar berisi udara. Bila senar dipetik udara dalam kotak ikut bergetar. Resonansi udara ini memperkuat bunyi yang dihasilkan oleh getaran senar.
2) Harmonika
Di dalam harmonika terdapat ruang yang berisi udara. Bila harmonika ditiup maka udara yang berada di dalam ruang itu ikut bergetar. Dengan demikian bunyi menjadi lebih kuat.
3) Kentungan
Lubang kentungan memungkinkan terbentuknya kolom udara. Jika kentungan dipukul udara dalam kentungan beresonansi sehingga bunyi makin kuat.
4) Seruling
Bila lubang A ditiup, maka kolom udara dalam seruling beresonansi sehingga timbul bunyi yang diperkuat.
5) Kendang/beduk
Kendang berupa tabung yang kedua ujungnya ditutup kulit hewan. Sehingga terbentuk kolom udara. Bila kendang dipukul/ditabuh kolom udara ikut bergetar sehingga memperkuat bunyi.
6) Gender
Bilah-bilah gender bergetar jika dipukul. Getaran bilah diperkuat oleh kolom udara dalam tabung di bawah bilah. Bunyi diperkuat oleh resonansi kolom udara tersebut.
Rumus Panjang Kolom Udara Pada Saat Resonansi
Secara matematis, panjang kolom udara saat resonansi dapat ditentukan dengan rumus berikut.Keterangan:
l : panjang kolom udara ke-n pada saat resonansi (m)λ : panjang gelombang (m)
n : 1, 2, 3, . . .
0 Response to "Contoh Resonansi Pada Sumber Bunyi dan Rumus Panjang Kolom Udara Saat Resonansi"
Posting Komentar