Pengertian, Contoh, dan Perbedaan Sifat Zat Padat, Cair, dan Gas

Apa itu zat padat, zat cair, gas? Berikut adalah pengertian dan contoh-contohnya:
  1. Zat padat adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume tetap. Dilihat dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya, zat padat mempunyai susunan molekul yang teratur dan gaya tarik-menarik antarmolekulnya yang kuat. Contoh zat padat antara lain batu, meja, kapur tulis, papan tulis, dan pensil.
  2. Zat cair adalah zat yang mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya selalu berubah-ubah mengikuti tempatnya. Dilihat dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya zat cair mempunyai susunan molekul yang kurang teratur dan jarak antarmolekulnya yang agak renggang sehingga gaya tarik menarik antarmolekulnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan zat padat. Contoh zat cair antara lain air sirop, air teh, dan air mineral.
  3. Gas adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Hal ini disebabkan karena susunan molekul-molekul gas sangat tidak teratur sehingga gaya tarik-menarik antarmolekulnya sangat lemah. Contoh zat gas adalah udara. 


Perbedaan sifat-sifat zat padat, zat cair, dan zat gas dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:
Perbedaan sifat-sifat zat padat, zat cair, dan zat gas

Nah, dari uraian tersebut kita telah memahami bahwa zat padat, zat cair, dan gas tersusun dari beberapa molekul. Molekul ini merupakan komponen pembangun suatu zat yang sangat aneh karena molekul-molekul tersebut terus bergerak, kecuali pada suhu teoritis yang disebut suhu nol mutlak.
pakah suhu nol mutlak itu? Suhu nol mutlak adalah suhu 0 K atau -273 °C. Tingkat panas suatu zat disebut suhu zat. Kamu dapat mengukur suhu zat dengan alat yang dinamakan termometer.
    Laju gerak molekul secara bertahap berkurang bersama turunnya suhu. Saat mencapai suhu kira-kira -273,16 °C atau 0 K gerak molekul itu berhenti dan tidak ada lagi panas yang dapat diukur. Dalam gas terdapat sejumlah tarikan tertentu antara molekulnya. Jika suhu gas itu diturunkan, gerak molekulnya akan bertambah lamban. Molekul-molekul itu tidak lagi berjauhan sehingga tarikan di antara molekul tersebut menjadi lebih kuat. Jika suhunya cukup rendah, molekulmolekul gas akan mengumpul dan gas itu akan menjadi zat cair.
Perubahan wujud zat - Pengertian, Contoh, dan Perbedaan Sifat Zat Padat, Cair, dan Gas
Pada suhu -182,96°C oksigen berubah wujud dari gas menjadi cair, dan apabila suhu diturunkan menjadi -218,4°C akan berubah wujud menjadi padat.
Apabila suhunya diturunkan terus, gerakan molekul akan semakin lamban dan gaya tarikannya akan semakin kuat sehingga lama-kelamaan zat cair itu berubah menjadi zat padat. Zat padat menempati ruang yang lebih kecil daripada gas.
    Apakah zat cair dapat berubah menjadi gas? Tentunya kita sudah mengetahui bahwa jika baju basah digantung di udara terbuka, lama-kelamaan baju akan kering. Hal ini membuktikan bahwa zat cair yang terdapat dalam baju basah dapat berubah menjadi gas jika mendapatkan panas dari lingkungan sekitarnya. Contoh lainnya, yaitu ketika kamu meletakkan semangkuk air dalam ruangan dengan pemanasan yang baik, permukaan air lama-kelamaan akan turun dan pada suatu saat airnya akan lenyap sama sekali. Kedua peristiwa ini dinamakan penguapan.

Baca juga:

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian, Contoh, dan Perbedaan Sifat Zat Padat, Cair, dan Gas"

Posting Komentar