Saluran pencernaan makanan yang paling
panjang dengan panjang kurang lebih 6,5 meter dan lebar kurang lebih 25
milimeter adalah usus halus. Permukaan dindingnya berjonjot sehingga terlihat
seperti lekukan-lekukan. Hal inilah yang menyebabkan permukaannya menjadi luas.
Pencernaan di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau enzimatis. Usus
halus terletak di atas pinggang dan meliputi 3 bagian.
Bagian-bagian usus halus seperti
berikut.
a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)
Usus dua belas jari berukuran panjang
kurang lebih 25 sentimeter. Makanan dari lambung bersifat asam, kemudian masuk
ke usus dua belas jari. Sifat asam ini akan merangsang dinding usus untuk
mensekresikan hormon-hormon berikut.
1) Hormon sekretin yang berfungsi
untuk merangsang getah pankreas yang terdiri atas enzim-enzim berikut.
a) Tripsin, berfungsi
menyederhanakan protein dan pepton.
b) Amilase, berfungsi
mengubah zat tepung menjadi maltosa.
c) Lipase, berfungsi
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah pankreas mengandung NaHCO3 yang
menyebabkan makanan bersifat basa. Selain itu, getah pankreas mengeluarkan
hormon insulin yang berfungsi menjaga kadar gula darah agar tetap normal.
2) Hormon kolesistokinin yang
berfungsi untuk merangsang empedu. Getah empedu dibuat di dalam hati dan
disimpan di dalam kantong empedu.
Getah empedu mengandung zat warna
empedu yang disebut dengan bilirubin dan garam empedu, yaitu natrium glukolat.
Getah empedu berfungsi antara lain seperti berikut.
a) Mengemulsikan lemak.
Hasil emulsi ini adalah gliserol
dan asam lemak. Lemak hanya bisa dicerna apabila sudah bercampur dan bereaksi
dengan getah empedu terlebih dahulu.
b) Mempengaruhi penyerapan vitamin K.
b. Usus Kosong (Jejenum)
Disebut usus kosong karena pada orang
yang sudah meninggal, usus ini tidak ada isinya atau kosong. Dinding usus ini
mempunyai kelenjar liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus, antara
lain sebagai berikut.
1) Erepsinogen yang
kemudian diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang berfungsi untuk
mengubah dipeptida menjadi asam amino.
2) Maltase yang befungsi
untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
3) Sakarase yang berfungsi
untuk mengubah sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4) Laktase yang berfungsi
untuk laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
5) Lipase yang berfungsi
untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang masuk ke dalam usus ini
mendapat perlakuan dari getah-getah usus seperti di atas. Pada usus kosong ini
lengkap sudah perlakuan terhadap makanan. Pemecahan amilum, protein, dan lemak
sehingga menghasilkan komponen-komponen yang paling kecil.
Dari usus dua belas jari dan usus
kosong, makanan dicernakan dalam bentuk yang paling halus, antara lain:
1) protein menjadi asam amino;
2) karbohidrat menjadi
monosakarida;
3) lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Komponen makanan yang halus tersebut akan
didorong masuk ke dalam usus penyerapan (ileum). Selanjutnya, akan ada
perlakuan terhadap komponen- komponen tersebut di dalam usus penyerapan/ileum.
c. Usus Penyerapan (Ileum)
1) Struktur Usus Penyerapan
a) Dinding Usus Halus
Dinding usus halus tersusun dari 4 bagian,
yaitu:
(1) Dinding lapisan luar
Dinding lapisan luar usus halus berupa
membran serosa, yaitu lapisan yang membalut usus dengan erat.
(2) Dinding lapisan berotot
Dinding lapisan berotot terdiri atas dua
lapisan serabut. Lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal dan di bawahnya
ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Di antara kedua lapisan
serabut berotot ini terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
(3) Dinding submukosa
Dinding submukosa terdapat otot sirkuler
dan lapisan yang terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini
terdiri atas jaringan areolar yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa,
dan fleksus saraf yang disebut fleksus Meissner.
(4) Dinding mukosa dalam
Dinding mukosa dalam disusun berupa
kerutan tetap seperti jala yang memberi kesan anyaman halus. Lapisan ini
menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan. Lapisan mukosa ini berisi
banyak lipatan lieberkuhn yang merupakan kelenjar sederhana yang diselaputi
epitelium silindris.
Pada permukaan villi terdapat
tonjolan-tonjolan yang disebut dengan mikrovilus.
Terdapat kurang lebih 5000 mikrovilus
yang menutupi pada villi.
Di dalam usus ini terdapat
jonjot-jonjot usus yang disebut dengan villi usus.
Adanya villi usus ini menyebabkan
permukaan usus menjadi luas yang dapat nmengoptimalkan penyerapan makanan.
b) Getah Usus Halus
Getah usus disekresikan oleh sel usus, setiap
harinya ± 2000 cc. Getah usus berwarna kuning jernih dan memiliki pH 7,6.
Enzim-enzim yang terdapat dalam getah usus antara lain enzim maltase, peptidase,
sukrase, enterokinase, dan ribonuklease. Sekresi getah usus ini dikendalikan
oleh refleks saraf otonom, hormon kolesitokinin dan sekretin.
Di dalam usus halus dihasilkan
getah yang menyempurnakan pencernaan semua makanan. Getah-getah tersebut,
antara lain:
(1) Erepsin yang digunakan untuk
menyempurnakan pencernaan protein yang telah diubah, yaitu polipeptida
dijadikan sebagai asam amino.
(2) Enterokinase untuk
menggiatkan enzim proteolitik yang berasal dari getah pankreas.
(3) Maltase untuk mengubah
maltosa menjadi dekstrose.
(4) Laktase untuk mengubah laktosa
menjadi glukosa dan mengubah galaktosa menjadi glukosa di dalam hati.
(5) Intertase bekerja atas gula.
2) Fungsi Usus Penyerapan
Di dalam usus ini, makanan tidak dilakukan
pemecahan lagi, melainkan diserap oleh dinding usus masuk peredaran darah yang
kemudian dapat digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Glukosa
diserap oleh dinding usus masuk ke darah. Di dalam darah glukosa diubah ke
dalam bentuk glikogen oleh hormon insulin yang kemudian disimpan di dalam otot
dan hati. Apabila tubuh kembali membutuhkan glukosa, maka glikogen dapat diubah
kembali oleh hormon adrenalin menjadi glukosa lagi.
Protein diserap oleh dinding usus dalam
bentuk asam amino, yang kemudian menuju darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Di dalam hati, asam amino ini dipecah dan menghasilkan amoniak yang kemudian
bereaksi dengan asam amino ornithin dan CO2 membentuk asam amino sitrulin.
Selanjutnya, bereaksi dengan
amoniak membentuk arginin dan terakhir akan diubah menjadi asam amino
arnithin dan ureum. Ureum ini merupakan zat sisa yang harus dibuang lewat
urine.
Lemak diserap oleh usus dalam
bentuk asam lemak dan gliserol. Gliserol akan terserap langsung, tetapi asam lemak
masih bereaksi dengan garam empedu dan garam karbonat.
0 Response to "Fungsi & Enzim Usus Halus | Bagian Usus Halus | Fungsi Duodenum, Jejunum, Ileum | Getah Usus Halus"
Posting Komentar