Karbohidrat
Makanan pokok sebagian besar penduduk
Indonesia berupa nasi, namun ada sebagian penduduk Indonesia yang makanan
pokoknya adalah sagu. Tahukah Anda mengapa nasi dan sagu digunakan sebagai makanan
pokok? Alasan utamanya adalah karena makanan tersebut banyak mengandung karbohidrat
sehingga dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu,
kandungan karbohidrat banyak dijumpai pada kentang, gandum, jagung, singkong,
dan lain-lain. Dari semua contoh yang disebutkan itu dapat diketahui bahwa
karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam
tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung
unsurunsur C,
H, dan O menjadi senyawa organik. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya
kandungan karbohidrat dalam makanan, kita dapat melakukan uji terhadap kadar
amilum dan
kadar glukosa dalam makanan. Amilum merupakan karbohidrat dari golongan
polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan
monosakarida.
Aktivitas
berat seperti olahraga yang kita lakukan membutuhkan energi yang cukup besar.
Kebutuhan energi ini dapat diperoleh de ngan mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat.
Pengertian:
Karbohidrat adalah senyawa organik
yang tersusun dari unsur-unsur seperti C (karbon), H, (hidrogen), dan O
(oksigen). Ketiga unsur ini akan bersenyawa dan berikatan membentuk beragam
jenis karbohidrat.
Fungsi:
Bagi
tubuh, fungsi karbohidrat ialah sumber energi utama. Selain manfaat tersebut,
terdapat pula manfaat yang lain seperti mengatur metabolisme sel; untuk diubah
menjadi komponen organik lain (asam amino); membantu melancarkan proses pembuangan
feses; dan sebagai bahan pembentukan sel.
Contoh Karbohidrat beserta kandungan karbohidrat tiap-tiap makanan:
Bahan Makanan Nilai KH Bahan Makanan Nilai KH
Gula pasir 94,0 Tempe 12,7
Gula pati 76,0 Tahu 1,6
Pati 87,6
Pisang ambon 25,8
Bihun 82,0 Apel 14,9
Makaroni 78,7 Mangga harumanis 11,9
Beras setengah giling 78,3 Pepaya 12,2
Jagung kuning 73,7 Daun singkong 13,0
Krupuk udang dengan pati 68,2 Wortel 9,3
Mie kering 50,0 Bayam 6,5
Roti putih 50,0 Kangkung 5,4
Ketela pohon 34,7 Tomat masak 4,2
Ubi jalar merah 27,9 Hati sapi 6,0
Kentang 19,2 Telur bebek 0,8
Kacang ijo 62,9 Telur
ayam 0,7
Kacang merah 59,5 Susu sapi 4,3
Kacang kedalai 34,8
Kacang tanah 23,6
Berdasarkan
strukturnya, ada tiga jenis karbohidrat yang dapat kita ketahui, yakni
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1.Monosakarida
(C6H12O6)
Monosakarida merupakan karbohidrat yang sangat sederhana
dan memiliki satu gugusan gula. Rasanya manis dan cukup mudah larut dalam air.
Jenis karbohidrat ini dapat ditemui dalam bentuk glukosa, fruktosa, galaktosa,
dan manosa. Dalam keadaan normal, darah seseorang mengandung 70 hingga 100 mg
glukosa per 100 ml. Apabila kadar glukosa dalam darah seseorang lebih tinggi
dari keadaan normalnya, orang tersebut dapat mengalami hiperglikemia. Sementara, bila kadar glukosanya lebih
rendah, seseorang dapat me ngalami hipoglikema.
2. Disakarida (C12H22O11)n
Disakarida
merupakan karbohidrat yang mempunyai dua gugusan gula. Seperti monosakarida,
disakarida juga berasa manis dan mudah larut dalam air. Contohnya yakni sukrosa,
laktosa, dan maltosa. Sukrosa merupakan gabungan dari glukosa dan fruktosa. Laktosa
adalah gabungan dari glukosa dan galaktosa. Sementara maltosa merupakan
gabungan dari glukosa dan glukosa.
Selain kedua jenis karbohidrat tersebut,
terdapat pula jenis karbohidrat yang lain yakni
3.Polisakarida.
Polisakarida
merupakan karbohidrat yang memiliki lebih dari 10 gugusan gula. Sebagian besar
jenis karbohidrat ini tidak memiliki rasa. Kalaupun ada, rasanya pahit. Di
samping itu, polisakarida susah larut dalam air. Contohnya ialah pati (amilum),
glikogen, selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang tersusun dari puluhan,
ratusan, hingga ribuan gugusan gula. Selulosa (makanan berserat) sangat penting
bagi pencernaan kita. Sebab, bila kita kekurangan makanan berserat, feses yang
dikeluarkan menjadi kering dan keras. Akibatnya, feses tersebut sangat sulit
untuk dikeluarkan melalui anus. Keadaan yang demikian ini dinamakan konstipasi.
Setiap
1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori. Sumber karbohidrat diperoleh dalam
makanan pokok yang berasal dari padi, ketela, jagung, sagu, gandum, dan
umbi-umbian. Selain itu, sumber makanan yang mengandung karbohidrat ditemukan
pada roti, mi, tepungtepungan, selai, dan lain sebagainya.
Proses Metabolisme Karbohidrat
Bagan di atas menunjukkan alur metabolisme karbohidrat sampai menghasilkan energi untuk aktivitas tubuh. Proses di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Apabila Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, maka karbohidrat akan masuk dalam sistem pencernaan dan akhirnya sampai pada usus halus sehingga terjadi penyerapan karbohidrat. Selanjutnya, karbohidrat masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa (B), kemudian melalui vena porta glukosa dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen (C). Pembentukan glikogen ini terbatas, sehingga kelebihan glukosa akan diubah menjadi asam lemak yang akan disimpan di dalam jaringan lemak (D). Dari peristiwa ini Anda dapat menjelaskan, penyebab seseorang yang kelebihan karbohidrat menjadi gemuk. Glukosa dapat diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Pada kasus seseorang kekurangan hormon insulin, maka proses pembentukan glikogen menjadi glukosa terhambat, akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat dan inilah yang mengakibatkan seseorang menderita penyakit diabetes melitus.
Glikogen juga dapat diubah menjadi glukosa apabila dibutuhkan dengan adanya hormon adrenalin. Melalui proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi, maka glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat (E) dan kemudian melalui proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan karbon dioksida dan air kemudian melepaskan energi berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan dibantu enzim sitokrom (F). Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus krebs, sebagian lagi diubah menjadi asam laktat yang disimpan di dalam jaringan otot. Inilah yang menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita (G). Dari jaringan otot, asam laktat ini akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah menjadi asam piruvat, kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali (H).
Apabila Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, maka karbohidrat akan masuk dalam sistem pencernaan dan akhirnya sampai pada usus halus sehingga terjadi penyerapan karbohidrat. Selanjutnya, karbohidrat masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa (B), kemudian melalui vena porta glukosa dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen (C). Pembentukan glikogen ini terbatas, sehingga kelebihan glukosa akan diubah menjadi asam lemak yang akan disimpan di dalam jaringan lemak (D). Dari peristiwa ini Anda dapat menjelaskan, penyebab seseorang yang kelebihan karbohidrat menjadi gemuk. Glukosa dapat diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Pada kasus seseorang kekurangan hormon insulin, maka proses pembentukan glikogen menjadi glukosa terhambat, akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat dan inilah yang mengakibatkan seseorang menderita penyakit diabetes melitus.
Glikogen juga dapat diubah menjadi glukosa apabila dibutuhkan dengan adanya hormon adrenalin. Melalui proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi, maka glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat (E) dan kemudian melalui proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan karbon dioksida dan air kemudian melepaskan energi berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan dibantu enzim sitokrom (F). Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus krebs, sebagian lagi diubah menjadi asam laktat yang disimpan di dalam jaringan otot. Inilah yang menyebabkan pegal dan lelah pada otot kita (G). Dari jaringan otot, asam laktat ini akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah menjadi asam piruvat, kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali (H).
0 Response to "Pengertian, Fungsi, dan Contoh Karbohidrat | Monosakarida, Disakarida, Polisakarida | Proses Metabolisme Karbohidrat"
Posting Komentar