Organ ekskresi
manusia seperti ginjal, kulit, hati, dan paru-paru kadangkala dapat mengalami
gangguan atau kelainan dari kondisi normalnya. Akibatnya, acapkali mengganggu
mekanisme kerja sistem organ yang lain. Berikut akan dipelajari beberapa
gangguan dan kelainan sistem ekskresi tersebut.
(image by: philipmartin.com)
a. Albuminuria
Albuminaria merupakan gangguan yang
terjadi pada ginjal sehingga urine mengandung protein. Di dalam urine normal, sebenarnya
tidak mengandung senyawa protein, asam amino, ataupun glukosa. Oleh karena itu,
gangguan ini menunjukkan bila alat fi ltrasi Apada ginjal telah rusak.
b. Nefritis
(radang ginjal)
Nefritis merupakan kerusakan pada ginjal
akibat glomerulus terinfeksi bakteri Streptococcus.
Glomerulus rusak mengakibatkan urea dan asam urat masuk lagi ke dalam darah.
Akibatnya
penderita akan mengalami uremia.
Indikasi penyakit ini yakni adanya penimbunan air pada kaki atau edema
yang terjadi karena proses
penyerapan air terganggu.
c. Poliuria
Poliuria merupakan
gangguan yang terjadi karena ke mampuan rendah nefron melakukan reabsorpsi.
Akibat gangguan ini, urine yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer.
d. Oligouria
Oliguaria merupakan kerusakan ginjal
yang menyebabkan penderita mengeluarkan urine dalam jumlah sangat sedikit atau
bisa juga sama sekali tidak ada (anura).
e. Diabetes
melitus (kencing manis)
Diabetes melitus merupakan gangguan yang
disebabkan oleh adanya kandungan gula dalam urine. Kurangnya hormon insulin
dari pankreas menjadikan kadar gula dalam darah sangat tinggi. Sekarang ini ada
alat yang bernama Biosensor:
Konsentrasi zat seperti glukosa
dalam urine atau darah dapat diukur oleh suatu alat yang disebut
biosensor. Biosensor merupakan alat sensitif yang dapat mengukur
konsentrasi rendah suatu zat. Adanya alat ini dapat digunakan untuk mengukur
konsentrasi gula dalam darah dan membantu penderita mengontrol gula darah yang
dideritanya. Kwan, Lam, Biology, 2000, hlm. 188
f. Diabetes
insipidus
Diabetes insipidus merupakan gangguan ginjal
yang menyebabkan penderita mengeluarkan banyak urine. Penyakit ini dapat terjadi
karena penderita kekurangan hormon antidiuretika (ADH)
yang
disekresikan kelenjar hipofi sis. Apabila hormon ADH seseorang berkurang,
jumlah urine yang dihasikan dapat naik 20-30 kali lipat.
g. Batu
ginjal
Batu ginjal terbentuk dari adanya
pengedapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung
kemih. Bentuk batu ginjal seperti kristal yang tidak dapat larut. Kandungan zat
yang ada di
dalamnya adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.
Penyebab adanya endapan garam ini karena penderita terlalu banyak mengkonsumsi
garam mineral, sedangkan
air dikonsumsi
hanya sedikit. Selain itu, dipengaruhi perilaku buruk penderita yang sering
menahan buang air kecil.
h. Hematuria
Hematuria adalah peradangan atau iritasi
gesekan batu ginjal pada organ urinaria sehingga menyebabkan urine mengandung darah.
i. Jerawat
Jerawat merupakan gangguan pada kulit
karena kelenjar minyak memproduksi minyak secara berlebihan dan biasanya muncul
pada masa puber.
j. Eksim
atau dermatis,
yaitu gangguan kulit yang disebabkan iritasi, stres bawaan, atau juga alergi.
k. Panu
dan kurap,
merupakan gangguan kulit yang menjadikan kulit kering kemerahan (pada kurap),
putih (panu), gatal-gatal, dan bersisik.
l. Hepatitis
Hepatitis merupakan peradangan sel-sel
hati yang disebabkan oleh adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Penyakit
ini dapat menjadi kronis, terutama hepatitis B dan C. Sedangkan hepatitis A dan
E, umumnya bisa disembuhkan. Apabila kondisi dialami penderita hepatitis B
semakin parah, penyakitnya dapat meningkat menjadi hepatitis D.
0 Response to "12 Penyakit Pada Sistem Ekskresi Manusia"
Posting Komentar