Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)

Tulang Rangka terbentuk mengikuti suatu proses yang dinamakan osifikasi. Saat kalian masih berbentuk janin dalam perut ibu, rangka kalian sudah mulai terbentuk. Tepatnya pada akhir bulan kedua atau usia janin berumur delapan minggu. Pertumbuhan tulang ini akan terus berlangsung hingga kita berusia 25 tahun.
       Selama perkembangan embrio, sebagian besar kerangka manusia terdiri atas tulang rawan atau kartilago. Kartilago berwarna transparan dan lebih lentur. Setelah dewasa, tulang rawan diganti dengan tulang sejati. Tulang ini disebut tulang pengganti tulang rawan. Selain tulang tersebut, pada manusia dewasa juga terdapat tulang dermal yang berkembang di dalam atau tepat di bawah kulit tanpa melalui tahap tulang rawan. Kedua jenis tulang ini (tulang pengganti tulang rawan dan tulang) secara histologis adalah sama, tetapi hanya berbeda cara perkembangannya.
Awal pembentukan rangka berupa tulang rawan, pada manusia terbentuk secara sempurna pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pembentukan embrio. Rangka tulang rawan dibentuk oleh jaringan mesenkim yang mengalami osifikasi atau penulangan.
Osifikasi adalah pembentukan tulang rawan (kartilago) menjadi tulang sejati. 
Osifikasi dimulai dari pembentukan sel-sel osteoblas (sel pembentuk tulang) pada rongga yang ada di tengah tulang rawan. Pembentukan tulang ini bertahap dari dalam ke luar. Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling rongga. Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler arteri, vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers. Pembuluh darah sistem havers mengangkut zat fosfor dan kalsium menuju matriks sehingga matriks tulang menjadi keras. Kekerasan tulang diperoleh dari kekompakan sel-sel penyusun tulang.
      Apabila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya tulang pipih. Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan terbentuk tulang
keras atau tulang kompak, contohnya tulang pipa.
Tulang pipa berbentuk tabung dengan kedua ujung membulat. Sebagian besar terdiri atas tulang kompakta dan sedikit tulang spongiosa serta sumsum tulang pada bagian dalamnya. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang spongiosa mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan
sumsum tulang merah (tempat pembentukan sel darah merah).
Proses Pembentukan Tulang / Osifikasi pada tulang pipa terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Penulangan diawali dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. Bagian yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
b. Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai dengan perluasan bone collar.
c. Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel tulang (reabsorpsi tulang) sehingga pembuluh darah mulai masuk dan terbentuk rongga sumsum tulang.
d. Pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi sekunder ini menyebabkan pemanjangan

     Proses osifikasi pada masa embrio berawal dari tulang rawan (kartilago). Pada masa embrio, tulang rawan mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifi sise dan diafi sise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan (perikondrium). Dengan masuknya pembuluh darah ke dalam perikondrium, akan merangsang perikondrium untuk berkembang menjadi osteoblas.
      Pembentukan osteosit (sel tulang) oleh osteoblas ini berlangsung dari bagian dalam tulang hingga luar tulang atau bisa dikatakan secara konsentris. Tiap-tiap osteosit akan tersusun melingkar di dalam tulang sehingga membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak pembuluh darah dan saraf. Osteosit yang terbentuk, akan menyekresikan protein sehingga membentuk matriks tulang. Dengan penambahan kalsium dan fosfat, matriks tulang yang terbentuk akan menbuat tulang lebih keras. Sementara pada bagian cakra epifise, matriks tulangnya tidak mengalami pengerasan. Bagian ini akan tetap berupa tulang rawan yang mengandung
banyak osteoblas.
      Pada tulang pipa terdapat osteoklas yang mengerosi tulang sehingga tulang menjadi berongga. Rongga ini akan terisi pembuluh darah dan saraf sehingga membentuk sumsum tulang.
Ternyata, tidak semua rangka terbentuk dari tulang. Ada beberapa tulang yang tetap menjadi tulang rawan (kartilago) misalnya tulang rawan pada telinga.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)"

Posting Komentar