Pada bahasan
sebelumnya, kalian telah mempelajari organ dan sistem organ. Antara organ satu
dengan yang lainnya saling berhubungan, tidak berdiri sendiri. Andaikan salah
satu organ rusak,
organ yang lainnya
akan terganggu. Karena itu, organ yang rusak tersebut ada kemungkinan dapat diganti.
Salah satu teknologi yang digunakan adalah tranplantasi organ.
Transplantasi organ adalah penggantian suatu organ yang rusak atau terganggu dengan organ yang sama yang berasal dari tubuh orang itu sendiri atau berasal dari orang lain.
Dalam bidang medis, organ yang
ditranplantasikan misalnya kulit, ginjal, jantung, dan pembuluh darah.
Organ-organ ini diperoleh dari donor untuk selanjutnya dipindahkan ke resipien/penerima.
Misalnya saja
organ yang ditranplantasikan yakni jantung atau ginjal. Agar tidak menyebabkan
infeksi oleh benda asing, maka tranplantasi organ seperti ini harus memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu. Sehingga organ yang ditranplantasikan tidak
dianggap sebagai benda asing oleh tubuh penerima (resipien).
Tranplantasi organ, contohnya
kulit dan pembuluh darah, akan aman dilakukan bila organ yang ditranplantasikan
berasal dari tubuh sendiri. Sebagai contoh, penggantian kulit wajah yang rusak,
diambilkan dari kulit punggung atau wajah.
Kemudian, untuk
mengganti pembuluh darah dekat jantung, dapat diambilkan dari pembuluh darah
pada lengan atau kaki. Setelah tranplantasi dilakukan, kulit wajah yang tersisa
dapat menyatu dengan kulit punggung atau kulit wajah. Artinya jaringan baru
akan tumbuh pada bagian yang terluka.
Saat tranplantasi, para dokter berupaya
untuk memeroleh organ yang memiliki sistem imun.
Kemudian organ tersebut juga harus identik dengan resipien. Hal ini diperoleh
jika organ berasal dari tubuh pasien sendiri. Selain itu, perlu dikembangkan
upaya “penumbuhan” organ (jantung atau ginjal) yang berasal dari sel tubuh
penderita.
Upaya ini
merupakan teknik pengklonan sel menjadi organ. Terus, bagaimana dengan kulit
yang ditranplantasikan berasal dari orang lain? Andaikan kulit berasal dari
orang lain, ada kemungkinan
pembuluh darah
menyusup ke jaringan baru atau terjadi peristiwa vaskularisasi.
Akibatnya, tubuh akan memberikan reaksi dengan memproduksi banyak sel limfosit.
Selain itu, makrofaga akan masuk ke dalam jaringan yang ditranplantasikan. Namun,
hal ini tidak terjadi, bila organ yang ditranplantasikan berasal dari dua
bersaudara yang kembar siam.
Operasi bedah wajah total (face
off ) adalah salah satu teknik transplantasi
organ yang pernah dilakukan di Indonesia. Penyebabnya, antara lain karena
adanya kulit wajah pasien yang rusak akibat tersiram air keras. Karena itu,
organ kulit wajah dan pembuluh darah harus dioperasi.
Kulit dan
pembuluh darah yang ditranplantasikan pada kondisi ini dapat diambil dari kulit
punggung dan paha pasien itu sendiri.
Sekedar contoh,
kita mungkin pernah mendengar operasi face off yang
dilakukan salah seorang bernama Yanti (bukan nama pasien
sebenarnya). Operasi ini dilakukan
tanggal 29 Maret 2006 oleh tim dokter
RSU dr. Sutomo, Surabaya. Pada operasi tersebut, dilakukan
beberapa tahapan, antara lain,
operasi menyayat tubuh bagian kanan, seperti
wajah kanan, paha kanan, dan punggung kanan. Kemudian
operasi tubuh bagian kiri, seperti
wajah kiri, punggung kiri, dan paha kiri,
dan pemotongan pembuluh darah. Lima hari pasca operasi, jaringan
kulit wajah sudah kembali sedia
kala. Alhasil, Yanti dapat memiliki organ
tubuh lengkap meski tingkat kesempurnaannya berbeda.
Nah, melalui uraian di atas, kalian
selayaknya mengetahui bahasan maksud
tranplantasi organ. Dengan demikian nyatalah bahwa Tuhan
Yang Maha Esa akan melindungi
hamba-Nya yang mau berusaha.
Info menarik seputar tranplantasi:
Seorang pakar dari
Jerman berhasil melakukan rekontruksi wajah gadis Tiongkok.
Pasien tersebut kehilangan hidung dan sebagian wajahnya rusak. Tim
dokter membuatkan hidung baru dan kulit wajah baru dari jaringan di bagian
perut pasien itu sendiri. Setahun sebelumnya tim dokter rumah sakit yang sama mengoperasi
wajah seorang perempuan dengan mendapat donor wajah dari wanita lain. Jawa Pos,
29 Maret 2006.
0 Response to "Transplantasi Organ | Contoh & Pengertian Transplantasi Organ"
Posting Komentar